Selasa, 04 September 2018 23:21 WIB

Rupiah Diyakini Menguat di 2019

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi uang rupiah. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, optimis tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 2019 tidak akan seberat tahun ini.

Sebab, menurut dia, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat alias Fed Fund Rate cenderung lebih sedikit pada tahun depan. Tahun ini, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali. Sedangkan tahun depan, diperkirakan sebanyak tiga kali.

"Kemungkinan tekanan terhadap rupiah pada 2019 agak mereda. Tingkat kenaikan suku bunganya (The Fed) tidak setinggi tahun ini," ujarnya, Selasa (4/9/2018).

Meski demkian, dia tidak memungkiri, faktor lain yang juga akan memberatkan rupiah terhadap dolar AS, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan negara lain masih sulit diprediksi.

"Dan tentu saja, tekanan perdagangan memang sulit diprediksi. Tapi mudah-mudahan ada solusi sehingga tekanan premi risiko berkurang di pasar global. Karenanya kami berpandangan tekanan nilai tukar rupiah tahun depan akan lebih rendah dibandingkan tahun ini," jelasnya.

Untuk itu, Perry mengatakan otoritas akan terus menjaga neraca perdagangan, pembayaran, dan jasa atau defisit neraca transaksi berjalan melalui berbagai program pengurangan impor dan mendorong sektor pariwisata, supaya dapat terus ditekan rendah di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto.

"Ini terus dilakukan untuk kurangi current account deficit yang mudah-mudahan tidak lebih dari 2% terhadap PDB. Itu menjadi faktor positif untuk nilai tukar rupiah ke depan. Diharap CAD tahun depan lebih rendah dibanding tahun ini," jelasnya.(exe/ist)


0 Komentar