JAKARTA, Tigapilarnews.com- Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPP PAN, Intan Fitriana Fauzi, mengklaim partainya percaya diri menghadapi Pemilu 2019.
Hal tersebut, dikatakannya, setelah mencatat prestasi pada Pilkada Serentak 2018. Menurutnya PAN berhasil memenangi pilkada di 10 provinsi berdasarkan hasil hitung cepat (quick count).
"PAN berhasil menempatkan 10 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung bersama partai koalisi. Ini artinya secara persentase PAN menang 58,8 persen," kata Intan di Kota Bekasi, Sabtu (1/09/2018).
Intan menegaskan bahwa peristiwa politik saat ini membuatnya tidak ragu lagi menatap pemilu anggota legislatif dan Pilpres 2019, termasuk pencalonannya kembali dengan nomor urut 2.
PAN bersama partai koalisi unggul dalam pilkada di 10 Provinsi dari 17 provinsi yang menggelar pemilihan gubernur. Provinsi tersebut, yakni Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Papua, dan Maluku.
Menurut Intan, kemenangan kader yang diusung PAN dalam pilkada serentak tahun ini luar biasa. Karena itu, dia optimistis PAN bakal kembali bersinar dan berjaya seperti awal Reformasi pada tahun 1999.
"Tanda-tanda kejayaan PAN ini sudah terlihat di sejumlah Pilkada Serentak 2018. Saya juga optimis kembali terpilih karena memiliki program-program yang konkrit dan berkualitas," katanya.
Intan mengatakan prestasi yang dicapai kader PAN ini membangkitkan semangat kader partai. Hal ini sekaligus menjadi amunisi bagi kader agar bekerja lebih keras lagi pada tahun 2019.
Ia berharap agar kader PAN lebih dekat lagi dengan rakyat serta harus berada di garda depan memperjuangkan perubahan positif bagi kehidupan masyarakat.
"PAN harus tetap berjaya dan menjadi partai yang bermartabat yang dipercaya rakyat. Inilah semangat awal berdirinya partai ini," katanya.
Lebih lanjut, Intan mengatakan bahwa capain PAN selama pilkada serentak tahun ini membuktikan partainya dicintai rakyat.
Hal ini sekaligus menjungkirbalikkan prediksi hasil survei lembaga survei tentang posisi PAN yang tidak bisa menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2019.
Partainya bekerja bukan berdasarkan survei. Sebagai partai yang diberi mandat, amanah, dan kepercayaan oleh rakyat, PAN senantiasa bersama serta memperjuangkan kepentingan rakyat. Komitmen partai itu sudah jelas bahwa PAN tidak boleh jauh dari rakyat. "Itu yang harus kami jaga dengan memperjuangkan apa yang menjadi kehendak masyarakat," ujarnya.
Bagi siapa yang mau menjadikan hasil survei itu sebagai tolok ukur, dia mempersilahkan. Akan tetapi, sebagai kader PAN, dia selalu bekerja untuk rakyat karena rakyatlah pemilik suara sesungguhnya.(exe/ist)