JAKARTA, Tigapilarnews.com- Keberhasilan kontingen Indonesia telah meraih 87 medali yang terdiri dari 30 emas, 22 perak, dan 35 perunggu.
Ini merupakan kerja keras dan perjuangan bersama seluruh anak bangsa. Atlet dan pelatih berjuang dengan darah dan keringatnya di medan pertandingan. Sementara masyarakat, pemerintah, DPR, aparat TNI dan Polri, media, dan seluruh anak bangsa memberi dukungan begitu dahsyat.
Jadilah, Kontingen Indonesia bisa meraih prestasi dengan posisi jauh melampau target. Demikian disampaikan Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia, Syafruddin, dalam jumpa pers di ruang Main Press Center (MPC), kompleks Jakarta Convention Center , Rabu malam (29/8/2018), sesaat setelah Indonesia membukukan emas ke-30 dari Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta.
“Terus terang, ini prestasi yang sangat membanggakan, bahkan sedikit mengejutkan, karena dalam satu dekade terakhir, kontingen Indonesia posisinya selalu diluar 10 besar dalam Asian Games. Nyatanya, dengan dukungan semua pihak, kita bisa bangkit,” kata Syafruddin.
Pada kesempartan jumpa pers pertama di MPC ini, Syafruddin juga menyampaikan terima kasih kepada para tokoh bangsa yang hari Rabu ini bersedia berkumpul untuk bersama-sama memberi dukungan kepada para atlet pencak silat yang sedang berjuang di arena pertandingan.
“Kita bisa saksikan di seluruh media hari ini para tokoh bangsa berkumpul di Padepokan Silat Taman Mini untuk mendukung atlet kita yang dengan heroik meraih enam medali, sehingga dari pencak silat kita bisa meraih total 14 medali emas. Ini mengandung makna olahraga bisa mempersatukan tokoh bangsa. Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden kelima Megawati, dan Pak Prabowo Subianto, telah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang utuh, demi kebangkitan olahraga, kebangkitan bangsa Indonesia,” kata Syafruddin yang disambut tepuk tangan para jurnalis.
Menurut Syafruddin, capaian prestasi kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 hendaknya menjadi momentum yang sangat baik bagi Indonesia menuju prestasi kelas dunia.
“Sebagai Chef de Mission, tugas saya akan selesai begitu Asian Games ini ditutup 2 September nanti. Saya hanya ingin titip pesan, semoga prestasi Asian Games ini kita bisa jadikan sebagai momentum bagi kebangkitan olahraga di tanah air. Ini pekerjaan bersama seluruh stakeholder olahraga di Indonesia, agar pembinaan dan pelatihan olahraga nasional bisa terus ditingkatkan,” kata Syafrudddin.
Mantan Wakapolri ini menyatakan, tahun depan Indonesia harus bersiap mengikuti SEA Games di Philipina, dan Olimpiade 2020 di Jepang. Oleh karena itu, sebaiknya setelah Asian Games, jangan buang-buang waktu lagi agar semua stakeholder olahraga di Indonesia langsung bersiap menjadi juara di Sea Games, lalu dilanjutkan dengan Olimpiade.
“Para atlet sebaiknya langsung try out. Kita harus merebut juara di SEA Games 2019 meski kita tidak tuan rumah. Kita harus optimistis, karena support dan dukungan kuat dari seluruh anak bangsa itu sangat dahsyat,” kata Pak Syaf, begitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Boirokrasi ini biasa disapa.
Indonesia kini sudah berada di empat besar dalam perolehan medali di ajang Asian Games 2018. Namun peluang menambah medali emas masih terbuka bagi kontingen Indonesia, karena masih ada sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan. Diantaranya adalah brigde, tinju, dayung, dan olahraga air.(exe/ist)