JAKARTA, Tigapilarnews.com- Perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang yang telah berlangsung selama sepuluh hari ini tentunya membuat pihak Panitia Pelaksana Asian Games 2018 khususnya dibagian Games Operations, terus memantau perkembangan dari prestasi yang ditorehkan oleh para atlet dan kondisi venue tiap cabang olahraga.
Harry Warganegara Harun, selaku Deputy 1 Panitia Pelaksana Asian Games 2018 menjelaskan bahwa hingga Senin, 27 Agustus 2018 ini terdapat lima pemecahan rekor yang terjadi di Asian Games 2018.
Terdapat dua pemecahan rekor dunia di cabang olahraga panahan, yang dimana keduanya diperoleh dari negara Korea. Satu rekor di cabang olahraga menembak dari negara Chinese Taipei, satu rekor berenang dari negara China dan satu rekor dari angkat berat (weightlifting) diperoleh dari negara Iran.
Untuk pemecahan rekor Asia terdapat tiga rekor yang diperoleh dari cabang olahraga menembak, berenang dan angkat berat (weightlifting). Untuk kategori rekor Asian Games 2018, terdapat lima rekor yang diperoleh dari cabang olahraga panahan, atletik, menembak, berenang serta angkat berat (weightlifting). Detail dari informasi terdapat di lampiran siaran pers ini.
Selanjutnya, Harry juga menjelaskan bahwa terdapat perubahan alih fungsi dari venue – venue yang digunakan. Alih fungsi venue paling banyak untuk cabor beladiri karena memiliki karakteristik yang sama.
Disamping itu, penanggulangan untuk insiden dan cedera para atlet menjadi suatu hal yang penting dalam berlangsungnya Asian Games 2018, “Ketika tiga atlet dalam cabang olahraga paragliding mengalami kecelakaan, kami cepat merespon dengan membawa mereka ke RSPAD Gatot Soebroto dengan menggunakan helikopter medis dan mobil ambulans selalu tersedia, didampingi oleh tim yang siap memberikan perawatan medis di setiap venue. Saat ini, atlet dari Afghanistan yang terkena insiden sudah membaik dan dirawat secara intensif. Dua atlet lainnya dari Jepang dan China sudah kembali ke negara nya masing – masing.” Ujar Harry.
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan olahraga akbar Asian Games 2018, Indonesia harus menunjukkan performa yang optimal di semua aspek. Mulai dari kesiapan para atlet yang akan bertanding, sarana dan prasarana, hingga kebijakan anti-doping yang menjadi perhatian yang penting.
Doping adalah suatu hal yang sangat kami perhatikan karena jika ingin memiliki kualitas dalam permainan, apalagi di dalam Asian Games 2018 ini kita sangat melarang keras untuk pemakaian doping dan diharapkan para atlet mematuhi aturannya” Ujar Harry.
Mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 melalui kampanye Less Waste More Games, masyarakat diajak untuk terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan saat perhelatan berlangsung. “Bahkan para penjual makanan di sekitar Wisma Atlet pun kami sarankan untuk tidak menyajikan makanan menggunakan box plastik, baik untuk menjaga kesehatan para atlet, juga lingkungan,” tutup Harry.(exe/ist)