Minggu, 05 Agustus 2018 20:11 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan delegasi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo di Istana Merdeka, Sabtu pagi (5/8/2018).
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengungkapkan, kunjungan tersebut membahas sejumlah hal, salah satunya hubungan bilateral yang telah terjalin selama ini antara Indonesia dengan AS.
"Dalam pertemuan tadi membahas beberapa isu. Pertama, komitmen AS terutama Indonesia dalam rangka strategic partnership sejak 2015. Ini dibangun berdasarkan strategic partnership dan Presiden mengatakan strategic partnership yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara, tapi juga dunia," kata Retno.
Pertemuan tersebut juga membahas soal kerja sama kedua negara dalam bidang ekonomi. Bagi Indonesia maupun AS berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di sektor perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak.
"Presiden mengatakan kalau dilihat dari jenis barang yang kita perdagangkan, sifatnya tidak saling berkompetisi satu sama lain. Oleh karena itu lebih mudah bagi kita meningkatkan kerja sama perdagangan," ungkap dia.
Menurut dia, salah satu hal yang disoroti oleh Presiden Jokowi yaitu soal langkah pemerintah AS yang mengevaluasi fasilitas keringanan bea masuk bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia, atau yang disebut dengan Generalized System of Preferences (GSP).
"Presiden menyampaikan, harapan Indonesia tentunya fasilitas GSP tetap akan diberikan ke Indonesia. Kalau kita lihat dari barang yang ada di GSP, 53 persen adalah terkait dengan produk yang diekspor AS, terkait proses produksi yang diperlukan," kata dia.
Selain itu, Presiden Jokowi dan Pampeo juga membahas soal kondisi terkini di Semenanjung Korea. Menurut Retno, Jokowi menyampaikan jika Indonesia mendukung secara penuh stabilitas dan perdamaian antar Korea Selatan dan Korea Utara.
"Presiden dan Pompeo membahas situasi di kawasan semenanjung Korea dan secretary Pompeo juga berkunjung ke Pyongyang pasca KTT Presiden Trump dan Presiden Kim, disampaikan memang ada kemajuan, tapi tidak secepat yang diharapkan. Presiden menyampaikan bahwa Indonesia ingin melihat stabilitas dan denuklirisasi di semenanjung Korea. Oleh karena itu Indonesia terus mendukung stabilitas di semenanjung Korea," jelas dia.
Presiden Jokowi, kata Retno, bahkan ingin menjadikan gelaran Asian Games 2018 yang berlangsung di Indonesia sebagai cara untuk mempererat hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
"Presiden menyampaikan, kita ingin menggunakan Asian Games untuk merekatkan persahabatan antara masyarakat kedua negara. Dalam konteks P to P-nya (private to private), Asian Games dapat digunakan. Yang penting dalam membahas perdamaian, yang perlu dijaga trust building harus dibangun terus. Indonesia ingin memberikan kontribusi terutama P to P antara masyarakat," tutur dia.
Dan terakhir, Jokowi juga menyampaikan isu terkait Palestina. Retno menyatakan perdamaian di Palestina merupakan isu yang menjadi prioritas bagi politik luar negeri Indonesia.
"Presiden menyampaikan agar AS memberikan peran yang kontributif kepada proses perdamaian dan Pesiden mengatakan solusi ini dinilai presiden paling valuable. Suasana pertemuan sangat baik, dan Pompeo sampaikan salam dari Trump dan dibalas oleh Presiden," pungkas Retno.