Kamis, 28 Juni 2018 12:02 WIB
Papua, Tigapilarnews.com - Serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Bandara Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu kemarin (27/6/2018), bernuansa politis. Mereka mendesak Papua untuk merdeka.
Hal itu diketahui ketika Bupati Nduga Yarius Gwijangge menyampaikannya saat bermusyawarah di belakang kantor Polsek Keneyam, pukul 11.48 WIT, kemarin. Hadir pula Danrem 172/PWY, Dandim 1702/Jayawijaya, Wakil Bupati Nduga, LO Kepolisian Keneyam, Dandim 1702/Jayawijaya dalam pertemuan tersebut.
"Bupati telah berkomunikasi dengan pihak Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) bersenjata permintaan mereka bukan uang atau makanan akan tetapi minta Papua merdeka," kata Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi dalam keterangannya, Kamis (28/6/2018).
Adapun kelompok separatis yang sekarang berada di Kabupaten Nduga merupakan kelompok gabungan dari Timika, Lani jaya, Puncak Jaya dan Nduga. Bupati kata Aidi, juga menyampaikan untuk pelaksanaan Pilkada Gubernur di Wilayah Nduga, lain daripada daerah lain.
Hasil suara dari Kabupaten Nduga akan disampaikan ke provinsi setelah diketahui siapa yang unggul. Artinya hasil suara pemilu dari Nduga menyatu untuk diberikan ke salah satu calon.
Tujuannya supaya siapa nanti yang menjabat menjadi gubernur memperhatikan pembangunan di Wilayah Kabupaten Nduga. Itu menurut Bupati Nduga, sudah sering dilakukan karena mengikuti adat istiadat yang berlaku di wilayah tersebut.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Lukas Sadi saat pertemuan tersebut menanggapi bahwa tidak ada kompromi untuk permintaan KKSB yang meminta merdeka dan pisah dari NKRI. TNI pun katanya akan menindak KKSB tersebut.
Terkait hasil suara mau diberikan ke salah satu calon tertentu, Lukas menegaskan bukan urusan pihaknya sebagai aparat keamanan. "Tugas kami yaitu harus mengamankan dan mensukseskan pemilu secara demokratis sesuai aturan yang berlaku," tegas Aidi menirukan pernyataan Lukas.
Dari hasil pertemuan disepakati, untuk pemungutan suara atau pencoblosan dalam Pilkada tetap dilakukan hari ini, terpusat di Kota Keneyam. Kemarin, sebagian masyarakat khususnya warga pendatang masih mengungsi di Koramil dan Polsek Nduga.
Pada kesempatan kemarin, Danrem 172/PWY Kolonel Inf Binsar Sianipar lantas meminta kepada Prajurit TNI/Polri untuk selalu waspada dan bisa mengambil tindakan jika situasi lagi darurat. Danrem meminta kepada seluruh anggota TNI kordinasi dengan Pihak Kepolisian supaya melaksanakan pengamanan pada saat pencoblosan.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis belum diketahui pasti apakah Pilkada di Kota Keneyam telah dilaksanakan apa belum.