JAKARTA, Tigapilarnews.com- Direktur Eksekutif
Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), Arifin Nur Cahyono, mengutarakan jika penelitian "exit poll" kembali dilakukan.
Lembaga yang dipimpinnya, kali ini menggunakan sampel 2 pemilih laki-laki dan 2 pemilih perempuan di setiap TPS yang dijadikan sample penelitian.
(LKPI) melakukan jajak pendapat usai para pemilih menggunakan hak pilihnya di 1.821 TPS dari total populasi 11.658 TPS yang berasal dari 141 kecamatan, 1.411 desa/ kelurahan se-kalimantan Barat.
Metode exit poll dalam Pilkada dilakukan untuk melihat gambaran perilaku pemilih, antara lain kecenderungan arah pilihan dan alasan mengapa responden memilih pasangan calon tertentu. Exit poll dilaksanakan dengan mewawancarai pemilih seusai melakukan pemilihan di TPS. Pemilih pun dipilih secara acak dan tidak mewakili suara TPS secara keseluruhan.
"Exit poll belum tentu mencerminkan hasil akhir dari quick count. Exit poll ini hanya pendapat, kalau quick count itu kan pilihan," jelas Arifin dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Rabu (27/6).
Adapun metode exit poll kali ini kata dia ini memiliki tingkat margin of error -/+2,11 persen pada Tingkat kepercayaan 95 %. Exit Poll digelar ketika mulai TPS di Kalimantan Barat mulai dibuka hingga pukul 9 pagi. Setiap Data dari TPS pengamatan yang masuk langsung dikirim via WhatsApp dan SMS ke WhatsApp dan SMS center LKPI.
Hasil exit poll jelasnya ditemukan dalam Pilkada Kalimantan Barat dari data ketika masyarakat pemilih ditanyakan saat hendak masuk TPS dan keluar TPS akan memilih pasangan calon kepala daerah Kalimantan Barat.
Hasilnya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Milton Cosby- Boyman Harun memperoleh 41,4% suara dan Sutarmidji -Ria Norsan mengantongi 20,9 %, dan Pasangan Karolin Margaret -Suryadman Gidot 20,1 persen. Sementara yang merahasiakan pilihanya sebesar 17,6 %.
Para pemilih kata dia berasal dari berbagai macam profil. Misalkan dari tingkat Pendidikan pemilih yaitu pemilih berpendidkan S1/Diploma atau lebih tinggi 7,1%, lulus SLTA sebesar 48,1%, SMP 23,3%, tamat SD atau sederajat 10,4%, dan tidak sekolah 11,1%.
"Untuk profil pemilih dari Suku/ Ras pemilih sebanyak 37,1 % Bersuku Dayak , Sebanyak 38,1% bersuku Melayu dan Bersuku Jawa sebanyak 10,1% ,Bersuku Madura 4,7 %,Bersuku Tionghoa 8,1% dan Suku Lainnya 1,9 %," imbuhnya.
Kemudian untuk profil latar belakang agama pemilih sebanyak 46,1 % memeluk agama Islam 24,1 % memeluk agama Katholik , Sebanyak 16,1 memeluk agam Kristen Protestan dan Sebanyak 8,1 persen memeluk agama Budha dan Konghucu selebihnya memeluk 5,6 persen tidak menyebutkan agama yang dipeluknya.
Arifin menjelaskan dari hasil wawancara, alasan pemilih memilih pasangan Milton Crosby -Boyman Harun karena pasangan ini akan membawa kedamaian dan keharmonisan masyarakat Kalimantan Barat serta mampu memajukan perekonomian di Kalimantan Barat dan Pasangan yang di usung oleh Prabowo Subianto pasti lebih nasionalis.
"Sementara alasan pemilih yang memilih pasangan Sutarmidji -Ria Norsan beralasan karena kesamaan latar belakang suku dan agama yang dianut oleh pemilih dengan Sutarmidji -Ria Norsan. Jawaban yang sama oleh pemilih yang memilih pasangan Pasangan Karolin Margaret -Suryadman Gidot yang juga beralasan karena kesamaan latar belakang suku dan agama yang dianut oleh pemilih dengan pasangan Karolin Margaret -Suryadman Gidot," pungkasnya.(exe/ist)