Sabtu, 23 Juni 2018 07:35 WIB
Jalur Gaza, Tigapilarnews.com - Militer Israel mengatakan telah menyerang sejumlah titik di Gaza setelah demonstran Palestina mencoba meluncurkan layang-layang api ke Israel.
Dilaporkan Associated Press, 22 Juni 2018, jet tempur Israel pada Kamis 21 Juni, menyerang infrastruktur di Gaza. Serangan ini dilancarkan setelah warga Palestina berusaha meluncurkan layang-layang yang membawa bom molotov ke Israel.
Israel berupaya memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh layang-layang dan balon yang dipasang dengan bom molotov atau kain yang terbakar yang diluncurkan dari Gaza. Dilaporkan layang-layang ini telah membakar hutan, tanaman dan membunuh satwa liar serta hewan ternak. Namun tidak ada laporan korban jiwa akibat layang-layang ini.
Pihak militer mengatakan pihaknya hanya menyerang wilayah Palestina yang menjadi lokasi peluncuran layang-layang infrastruktur. Namun beberapa politisi Israel menyerukan tanggapan yang lebih keras atas serangan layang-layang dari Gaza.
Dikutip dari Hareetz, sekitar 15 kebakaran terjadi di wilayah Israel di dekat perbatasan Gaza Kamis 19 Juni, dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di Hutan Be'eri dan permukiman Kissufim, Nahal Oz, Ein Hashlosha dan Urim.
Menteri Keamanan Umum, Gilad Erdan, mengatakan orang-orang yang meluncurkan layang-layang pembakaran dari Gaza harus ditembak tanpa memandang usia mereka
"Mereka teroris dan bahaya yang mereka ciptakan harus dicegah," kata Erdan.
Layang-layang ini merupakan buatan tangan. Terdiri dari tiga potongan kayu yang bersilangan, diikat di bagian tengah dengan sepotong kawat, membentuk bingkai heksagonal, yang ditutupi selembar plastik. Selain layang-layang, demonstran Gaza juga menerbangkan balon ke Israel. Balon dibuat dari kondom lateks dan lateks yang dipompa.
Dilaporkan oleh Times of Israel, tulisan I Love You ditulis di salah satu balon yang dilekatkan dengan sebuah bahan peledak kecil dan mendarat di jalan raya di Israel selatan minggu lalu. Balon ini sempat menghambat lalu lintas sampai polisi menjinakkan peledak.
Meskipun tidak ada korban luka akibat kebakaran yang disebabkan layang-layang, Israel mengalami kerusakan tanah pertanian sebesar US$ 2,5 juta atau Rp 35 miliar, menurut pemerintah Israel, seperti dilansir Aljazeer. Israel sendiri telah menggunakan drone untuk mencegat layang-layang, namun warga Palestina bisa menjatuhkan drone Israel.
Untuk merespon serangan layang-layang ini militer Israel melepaskan tembakan peringatan dari udara dan menghancurkan properti milik peluncur layang-layang. Demonstran Palestina rupanya menemukan langkah baru yang efektif untuk memprotes pendudukan Israel selama demonstrasi yang menewaskan 125 warga Palestina di sepanjang perbatasan Gaza sejak 30 Maret.