Selasa, 12 Juni 2018 12:21 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gerindra menilai pemasangan spanduk 'Jalan Tol Pak Jokowi' merupakan wujud kepanikan pemerintah lantaran tak mampu menyaingi gerakan #2019GantiPresiden yang makin viral.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menepis hal itu. "Nggak ada, kita nggak pernah panik," kata Hasto, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/06/2018).
Hasto mengatakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak pernah menggubris kritikan dan hujatan yang bersifat negatif terhadap dirinya. Jokowi, lanjutnya, selalu merespon dengan senyuman.
"Pak Jokowi selalu tersenyum, bahkan kami diajarkan terhadap berbagai kritik pun kami respon secara positif, itu kreasi rakyat," ujarnya.
Hasto menegaskan, semua yang dibangun oleh Jokowi adalah untuk seluruh rakyat Indonesia. Baik masyarakat yang pro maupun yang kontra berhak menikmati fasilitas yang sama.
"Karena kepentingan Pak Jokowi adalah kepentingan untuk semua, bukan hanya untuk yang memberi dukungan kepada beliau," kata Hasto.
"(Jadi) Kami tegaskan, apa yg dibangun pak Jokowi itu untuk seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan mereka yg mengkritik atau mendukung, semua dapat melihat karya nyata yg dilakukan Pak Jokowi," lanjut Hasto.
Hasto menyebut spanduk itu adalah karya masyarakat yang gerah dengan situasi politik jelang Pilpres 2019 saat ini. "Itu sebagai kreasi dari masyarakat karena banyak yang gerah karena sedikit-sedikit dipolitisasi, kemudian mereka mengekspresikan bagaimana kerja keras Pak Jokowi untuk rakyat," kata Hasto.
Hasto juga menilai, pemasangan spanduk tersebut merupakan bagian dari dialektika yang berkembang. Sebab, selama ini, ada pihak-pihak yang berupaya memanaskan situasi politik lebih awal dari pelaksanaan Pilpres.
"Mereka (rakyat) mencoba merespons dengan cara-cara yang positif," ujarnya.
Sebelumnya, Gerindra menyebut konten spanduk itu menyesatkan opini publik. Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan aksi tersebut tidak tepat karena pembangunan jalan tol berasal dari pajak rakyat.
"Padahal tol dibangun memakai uang rakyat, bukan uang Jokowi pribadi. Bahkan masyarakat yang menggunakan tol juga harus bayar," jelas dia, Senin (11/06/2018).
"Kalau itu di depan gerbang tol dan di dalam tol, seharusnya ditertibkan langsung oleh Jasa Marga," imbuh Andre.
Dia juga menilai pemasangan spanduk ini merupakan wujud kepanikan pemerintah lantaran tak mampu menyaingi gerakan #2019GantiPresiden yang makin viral.
"Spanduk-spanduk yang dipasang ini merupakan bentuk panik 'pihak penguasa' terhadap semakin viralnya #2019GantiPresiden, sehingga mulai memasang spanduk yang isinya opini yang menyesatkan," tutur Andre.(exe/ist)