Jumat, 08 Juni 2018 08:19 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengingatkan pemerintah untuka mewaspadai dampak dari utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di atas Rp 4.800 triliun. Besaran utang ini bisa berdampak serius dan membahayakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Upaya pemerintah yang memisahkan utang negara dengan utang BUMN memang untuk mengecilkan beban utang negara. Tapi, jika utang BUMN itu gagal bayar, tentu akan menjadi beban negara yang harus mengambil dari APBN,” kata Taufik dalam keterangan pers, Jumat (8/6/2018).
Taufik menilai, upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur melalui utang, akan menjadi bom waktu bagi APBN. Apalagi, utang ini sebagian besar merupakan utang jangka pendek sehingga BUMN harus dipacu untuk mengembalikan utangnya.
“Di tengah kondisi global yang menuju keseimbangan baru ini, pemerintah harus hati-hati dalam mengelola keuangan negara. Karena dampaknya juga ke ekonomi domestik. Seperti misalnya kurs Rupiah yang melemah. Jika semakin melemah, BUMN akan semakin berdarah-darah dalam kaitan mengembalikan utangnya,” tandas Waketum PAN itu.
Sebagai gambaran, saat ini total utang BUMN mencapai Rp4.825 triliun, atau naik Rp1.337 triliun dibandingkan catatan utang tahun 2014 yang sebesar Rp3.488 triliun.