Kamis, 07 Juni 2018 13:18 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan arus mudik akan terjadi mulai Jumat (8/6) dan Sabtu (9/6).
Sedangkan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 12-13 Juni. "Setelah diumumkan ada libur panjang, maka mudik maju jadi besok tanggal 8-9. Oleh karenanya, mohon maaf kami terpaksa mengambil keputusan tertentu karena bisa dipastikan, riset yang diberikan ke kami adalah lembaga yang sangat kredibel tanggal 8-9 itu terjadi, tapi 12-13 tetap puncak," kata Budi di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (07/06/2018).
Budi mengatakan arus balik sendiri diperkirakan akan jatuh pada 19-20 Juni atau lebih awal dari perkiraan Kemenhub sebelumnya. Kemenhub sebelumnya memprediksi puncak balik arus mudik terjadi pada 24-25 Juni.
"Sedangkan pulangnya tadinya 24-25 maju ke 19-20. Jadi mereka mengadakan lebih awal," imbuhnya.
Menghadapi mudik 2018 ini, Budi meminta seluruh staf Kemenhub dan pihak terkait dapat mempersiapkan diri agar mudik 2018 berjalan lancar.
"Saya minta kepada seluruh Dishub dan Kapolres sekarang sampai Lebaran tetap dilakukan ramp check karena kita nggak mau kecolongan setelah Idul Fitri ada bus berlibur di Puncak rem blong. Makanya saya minta ke Dishub, khususnya di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogya untuk lakukan ramp check. Jika ada bus-bus, truk rem blong, tidak boleh jalan," imbuhnya.
Selain itu, Budi tetap mengimbau pemudik tidak menggunakan sepeda motor. Ia menyarankan pemudik menggunakan transportasi umum, seperti bus. Ia mengatakan ada 6 terminal bus bantuan yang tersebar di Jakarta untuk memudahkan pemudik ke kampung halaman masing-masing.
"Dengan segala kerendahan hati, saya tetap menganjurkan mudik tidak menggunakan motor. Karena sudah terbukti dua tahun berturut-turut kecelakaan itu mencapai 70 persen. Saya mohon kerendahan hati saudara saya yang pakai motor dapat naik bus. Bus itu tersedia banyak sekali, bahkan saya kemarin ke Pulogebang banyak yang sudah lakukan (pembelian tiket dengan) pembayaran online," imbuhnya.(exe/ist)