Senin, 04 Juni 2018 08:16 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Baru-baru ini, Pemerintah Papua Nugini akan memblokir Facebook selama sebulan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah akun palsu dan mempelajari efek dari media sosial tersebut kepada masyarakat Papua Nugini.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan pihaknya belum akan mengambil langkah serupa. Pasalnya, mereka masih memantau sejauh mana arah dari pergerakan Facebook.
"Kami lihat sejauh mana arahnya Facebook. Karena di sini (Indonesia) berbeda dengan Papua Nugini. Facebook digunakan banyak orang di Indonesia untuk mencari berkah," paparnya.
Namun, Rudiantara menegaskan tidak akan mentolerir Facebook jika digunakan untuk memecah belah bangsa.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi Papua Nugini Sam Basil mengungkapkan akan mengumpulkan informasi untuk mengindentifikasi pengguna yang bersembunyi di balik akun palsu.
"Selama itu kamu akan mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi pengguna yang bersembunyi dibalik akun palsu, pengguna yang mengunggah gambar porno, dan mereka yang mengeposkan informasi salah dan menyesatkan," jelas Menteri Komunikasi Papua Nugini, Sam Basil, seperti dikutip PNGFact.
Pemerintah Papua Nugini juga menyebut akan membangun media sosial buatan sendiri untuk menyaingi Facebook.
"Kami juga kemungkinan akan membangun situs media sosial baru untuk warga Papua Nuigini agar menggunakan profil asli," tambahnya.