Kamis, 24 Mei 2018 15:24 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com _ Indonesia ingin belajar dan mengadopsi teknologi keamanan transportasi baru seperti yang ditampilkan pada International Transport Forum (ITF) 2018 Summit di Leipzig, Jerman.
"Jika kita berbicara tentang keselamatan dan keamanan, kita tidak bisa hanya mengandalkan satu sistem. Ada teknologi yang bisa kita pelajari," kata sekretaris lembaga penelitian dan pengembangan Kementerian Perhubungan, Fadrinsyah Anwar, pada hari Rabu.
Dia mengungkapkan fokus Indonesia pada pengembangan teknologi digital dan penggunaan data besar dalam sistem transportasi.
Indonesia telah menargetkan untuk mengurangi jumlah kecelakaan hingga 80 persen pada 2035, dari angka pada tahun 2010, katanya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2010 di Indonesia mencapai 66.500, meningkat 5,5 persen dari 63.000 kecelakaan pada tahun 2009.
Di ITF, Indonesia ingin mencari kerjasama dengan lembaga-lembaga atau negara lain untuk meningkatkan keselamatan transportasi di negara itu, Fadrinsyah mengatakan, menambahkan bahwa Indonesia diharapkan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa negara untuk membahas kemungkinan kerjasama.
Diselenggarakan oleh Forum Transportasi Internasional di OECD sejak 2008, KTT Leipzig adalah pertemuan para menteri transportasi dan pembuat kebijakan terbesar di dunia.
Lebih dari 40 menteri menghadiri acara tiga hari, yang berlangsung dari 23 hingga 25 Mei, dengan sekitar 1.300 delegasi juga berpartisipasi.
Sementara itu, Wakil Sekjen Organisasi Kerjasama dan Pembangunan (OECD) Masamichi Kono mengatakan pemerintah perlu memperkenalkan peraturan yang benar dan menggunakan data untuk mengembangkan keselamatan transportasi.