Senin, 14 Mei 2018 15:46 WIB

25 Tewas Dalam Serangan di Jawa Timur, Termasuk 13 Pelaku Bom Bunuh Diri

Editor : Amri Syahputra
Polisi anti-teror berjaga-jaga menyusul ledakan bom Senin pagi di markas Polisi Surabaya.

Surabaya, Tigapilarnews.com _ Polisi Jawa Timur telah mengumumkan bahwa 25 orang tewas dan puluhan terluka dalam serangkaian pemboman bunuh diri yang dilakukan oleh tiga keluarga di provinsi itu.

Tiga belas dari 25 korban tewas adalah para pelakunya, Kepala Inspektur Polisi Jawa Timur. Jenderal Machfud Arifin mengatakan kepada wartawan pada hari Senin.

Sebuah keluarga yang terdiri dari enam orang, termasuk seorang anak berusia 12 tahun dan 9 tahun, bertanggung jawab atas pemboman mematikan terhadap tiga gereja Surabaya pada Minggu pagi. Serangan gereja menewaskan 12 orang, termasuk Vincencius Evan (11), dan Nathan (8).

Beberapa jam kemudian, sebuah bom meledak sebelum waktunya di Wonocolo rusnawa (apartemen murah) yang terletak di belakang Taman kantor Polisi di Sidoarjo, Jawa Timur.

Tiga orang - ayah, ibu dan putra sulung mereka - tewas dalam insiden Sidoarjo, sementara kedua putrinya selamat. Dipercaya bahwa keluarga berencana untuk menyerang kantor polisi.

“Pagi ini, keluarga beranggotakan lima orang (menyerang kantor Polisi Surabaya). (Mereka) membawa seorang gadis kecil di sepeda motor mereka. Ini sangat memilukan, ”kata Machfud.

Gadis itu selamat dari serangan dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Polisi mengatakan mereka sekarang memburu keluarga keempat yang diduga merencanakan serangan lain. Keluarga itu diyakini baru saja kembali dari Suriah, sebagian besar yang pernah di bawah kendali Negara Islam (IS).

Polisi belum melepaskan identitas keluarga keempat menunggu investigasi mereka yang sedang berlangsung.

Dita Oepriarto, kepala keluarga yang melakukan serangan gereja, dan Anton Febrianto, kepala keluarga dalam insiden Sidoarjo, diyakini memiliki anggota keluarga mereka yang radikal.

Dita adalah pemimpin cabang Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Jawa Timur, kelompok pro-IS.


0 Komentar