JAKARTA, Tigapilarnews.com- Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) meminta jaminan pasokan energi dan telekomunikasi ke sejumlah badan-badan usaha milik negara selama penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September.
"Kami akan menggelar rapat dengan PLN, Pertamina, serta Telkom pada Senin (14/5) dan Selasa (15/5) setelah kepastian penyelesaian arena pertandingan," kata Ketua INASGOC, Erick Thohir, selepas diskusi diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Minggu (13/05/2018).
Thohir mengatakan energi dan telekomunikasi menjadi penopang penyelenggaraan Asian Games ke-18 menyusul rencana INASGOC untuk menyiarkan 19 pertandingan secara langsung setiap hari.
"Asian Games akan disiarkan secara langsung di China selama 12 jam. Itu tidak mungkin kalau listrik mati. Kami akan bersinergi agar dukungan PLN, Pertamina, dan Telkom menjadi satu dengan panitia," kata Erick yang juga menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia itu.
INASGOC menargetkan siaran Asian Games 2018 akan ditonton oleh lima miliar pemirsa baik di negara-negara Asia ataupun negara-negara lain, termasuk Amerika Latin dan Eropa. "Pada Juli, kami akan menyiapkan siaran Asian Games melalui jaringan Internet ke negara-negara yang tidak mendapatkan siaran langsung seperti di Eropa. Kami hanya perlu menyesuaikan pertandingan apa yang cocok ditonton di negara itu," kata dia.
Thohir mengatakan, jaminan pasokan energi dan akses telekomunikasi, selain keamanan, berarti penting terutama saat upacara pembukaan dan penutupan Asian Games.
"Kami akan mempromosikan Indonesia yang bersatu meskipun memiliki banyak kekayaan budaya. Karena persatuan itulah, Indonesia siap menuju 2030 dan 2050," kata dia.(exe/ist)