Jumat, 11 Mei 2018 13:36 WIB

Mahmoud Abbas Menegaskan Kembali Komitmen Untuk Solusi Dua Negara

Editor : Amri Syahputra
Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat pertemuan dengan Presiden Chili Sebastian Pinera di Santiago.

Santiago de Chile, Tigapilarnews.com _ Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menegaskan kembali posisi bahwa pemerintahnya sedang mencari negosiasi perdamaian untuk masa depan.

Berbicara pada konferensi pers bersama Presiden Chili Sebastian Pinera di Santiago, Chili, Abbas mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya hanya akan mempertimbangkan negosiasi perdamaian di masa depan yang didasarkan pada resolusi internasional yang ada, membentuk solusi dua negara di sepanjang perbatasan 1967; rencana yang dia ajukan tahun lalu kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diadopsi oleh KTT Arab terbaru di Arab Saudi.

“Saya menantikan hari ketika penderitaan enam juta orang Palestina yang telah hidup selama 70 tahun sebagai pengungsi di banyak negara di seluruh dunia, akan berakhir sesuai dengan prakarsa perdamaian Arab, dan Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 194, untuk mencapai perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan ini. ”Abbas mengatakan.

Selama pidato itu, Abbas menyatakan bahwa Yerusalem telah menjadi wilayah yang diduduki sejak 1967 dan merupakan ibu kota Negara Palestina, terbuka bagi orang-orang beriman Kristen, Islam dan Yudaisme.

Menurut para pejabat, Abbas memberi penjelasan kepada timpalannya di Chili tentang perkembangan politik baru-baru ini di wilayah itu, khususnya memperebutkan perkembangan yang melibatkan langkah AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, serta relokasi kedutaannya dari Tel Aviv, ke Yerusalem.

Rencana yang diajukan tahun lalu menyerukan konferensi perdamaian internasional yang didasarkan pada resolusi internasional, pembentukan mekanisme internasional yang membantu negosiasi di kedua pihak untuk menyelesaikan masalah status yang ada sesuai dengan Persetujuan Oslo, dan untuk mencapai pengakuan penuh dan pengakuan sebagai negara merdeka ke PBB.


0 Komentar