Rabu, 09 Mei 2018 08:17 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta sekaligus anggota tim pemenangan Gerindra di Pemilu 2019, Muhammad Taufik mengungkapkan sudah ada 13 nama calon wakil presiden yang siap mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Taufik mengatakan dari 13 nama itu, sembilan di antaranya kader PKS dan empat sisanya berasal dari luar PKS.
Ia mengungkapkan Gerindra sedang menimbang nama-nama cawapres tersebut melalui survei yang dibuat di internal dan akan mengumumkan hasilnya secepat mungkin.
"Iya, malam ini selesai tapi saya belum tahu hasilnya," kata Taufik, Rabu (9/5/2018).
Majelis Syuro PKS telah menyiapkan sembilan nama kader internal sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Kesembilan nama itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan; Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid; Fungsionaris PKS M. Anis Matta; Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.
Selain itu ada nama Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri; anggota DPR Tifatul Sembiring; anggota DPR Al Muzammil Yusuf MS dan anggota DPR Mardani Ali Sera.
Taufik juga membenarkan ada nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo masuk di antara empat nama di luar kader PKS tersebut.
"Ya [Anies dan Gatot], nama-nama yang beredar itu lah," kata Taufik.
Taufik sendiri mengatakan Gerindra serius merespons rekan parpol koalisi terkait kenginannya untuk memajukan nama cawapres.
Oleh karena itu, Gerindra melakukan survei khusus di internal mereka untuk melihat elektabilitas ke13 nama itu.
Akan tetapi Taufik enggan menginformasikan siapa nama cawapres yang elekabilitasnya paling tinggi di antara ke-13 nama itu. Menurutnya, hasil survei masih dilaksanakan dan hasilnya belum diketahui.
"Ya pasti serius, Gerindra serius mengkaji nama-nama itu. Dan kita sebentar lagi akan keluarkan survei sebagai pedoman kita, dan nanti kita bahas ke parpol koalisi," katanya.
Meski begitu, Taufik mengatakan hasil survei tersebut tak serta merta menjadi patokan utama dalam menyeleksi cawapres.
Sebab penentuan cawapres akan dibicarakan atau diputuskan melalui pembicaraan bersama dengan partai koalisi.
"Kan hasil survei tak satu-satunya, dia patokan atau menjadi dasar kita untuk mendiskusikan, masih banyak faktor lain soal cawapres," pungkasnya.