Kamis, 03 Mei 2018 13:20 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta jajarannya kerja keras mengamankan berbagai agenda penting di 2018-2019 seperti bulan Ramadan hingga Pilkada Serentak dan Pilpres 2019.
Upaya preventif harus digalakkan untuk mencegah kerusuhan. "Kerusuhan sosial, paling besar 40 persen adalah masalah sosbud (sosial budaya)," katanya di sela acara Apel Kasatwil 2018 di lobi Auditorium PTIK/STIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (03/05/2018).
Setyo menjelaskan, data Polri penyebab kerusuhan 40 persennya terkait masalah sosial budaya. Karena itu kepala satuan wilayah mulai dari kapolda hingga kapolsek harus kerja keras. Semua harus aktif melakukan pendekatan ke masyarakat dan kerja sama dengan pihak terkait.
Menurut Setyo, Kapolri terus menekankan hal tersebut kepada jajarannya. Dengan upaya preventif diharapkan potensi konflik menjadi rendah atau konflik dapat diselesaikan dengan baik jika telanjur terjadi.
"Oleh sebab itu Pak Kapolri menyampaikan agar para kasatwil melakukan kegiatan preventif mendekati masyarakat dan pemangku kepentingan. Ini diharapkan supaya tidak ada gesekan atau konflik semuanya bisa diselesaikan dengan baik," terang Setyo.
Polri menggelar Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) 2018 pada pagi ini. Pembukaan apel dilakukan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tito menjelaskan urgensi diadakannya apel karena jajaran Polri akan dihadapkan dengan rentetan agenda pengamanan dalam waktu dekat.
Adapun deretan kegiatan yang memerlukan pengamanan Polri antara lain Pilkada Serentak 2018, Bulan Ramadan, Hari Raya Lebaran 2018, Asian Games 2018.
Kemudian pendaftaran pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2019, IMF Wolrd Bank Conference dan Operasi Lilin 2018.
Terkait Bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran, Tito menerangkan ada tantangan-tantangan tersendiri dari segi pengamanan. Hal itu dikarenakan perayaan bertepatan dengan tahun politik.
"Kita menghadapi agenda juga Ramadan dan Lebaran dengan tantangan-tantangan tersendiri, dinamika-dinamika baru. Karena Ramadan ini berdekatan dengan masa kampanye, tahun politik. Ini perlu kita waspadai," ucap Tito pagi tadi.(exe/ist)