Senin, 23 April 2018 12:51 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sebanyak 72,2% responden puas terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla versi survei Litbang Kompas.
Waketum Gerindra, Fadli Zon, menyebut tingkat kepuasan tak berbanding lurus dengan angka elektabilitas.
"Itu tidak ada kaitannya antara tingkat kepuasan dengan elektabilitas," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/04/2018).
Karena itu, Fadli mengimbau agar tiap lembaga survei bisa bersikap transparan soal penelitian yang dilakukannya. Ia berharap, lembaga-lembaga survei terbuka soal sponsor atau donatur yang membiayai penelitiannya.
Ia kemudian mencontohkan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sempat mencetak skor gemilang soal kinerjanya. Namun, Ahok akhirnya harus menerima kekalahan di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu.
"Jadi harusnya lembaga-lembaga survei ini juga men-declare demi transparansi mereka ini di belakangnya siapa," sebut Wakil Ketua DPR itu.
"Kalau yang merupakan bagian dari political consultant harusnya dia men-declare bahwa survei ini dibiayai oleh kandidat ini. Survei ini dibiayai oleh partai ini. Jadi ada transparansi juga lembaga survei," imbuh Fadli
Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla meningkat dalam 3,5 tahun pemerintahan. Empat bulan jelang pendaftaran Pilpres 2019, sebanyak 72,2% publik puas terhadap Jokowi-JK.
Hasil itu terlihat lewat survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (23/4/2018). Survei tersebut dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 secara periodik.
Populasi survei adalah warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi dan jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus minus 2,8 persen.(exe/ist)