Jumat, 20 April 2018 07:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Mustafa Kamal mengungkapkan, pihaknya akan menyatakan sikap resmi terkait Pilpres 2019 pada 13 Mei 2018.
Momentum itu berkaitan dengan puncak acara perayaan ulang tahun PKS ke-20 di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Akan hadir dalam jumlah besar massa dari berbagai daerah. Dan pada waktu itu, kita berharap mudah-mudahan ada nama yang bisa kita sebut," ujar Mustafa usai melakukan pertemuan dengan petinggi Gerindra di Restoran Meradelima, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Hadir dipertemuan itu petinggi Gerindra salah satunya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Pada forum itu, PKS juga akan menentukan keputusan resmi terkait koalisi. Namun demikian, ia menegaskan partainya masih terus mencari titik temu dengan Gerindra. Sebab, PKS dan Gerindra telah menjalin hubungan yang cukup lama.
"Ini tergantung pembicaraan-pembicaraan yang intensif terus kami lakukan. Malam ini dan seterusnya," ujar dia.
Mustafa mengungkapkan ada desakan dari sejumlah kalangan masyarakat agar hubungan PKS dan Gerindra semakin erat. Sehingga, kata dia, PKS ingin memenuhi aspirasi itu.
Di sisi lain, PKS juga masih menunggu kesepakatan majelis syuro PKS apakah sembilan nama yang diusung internal partai bisa dipasangkan dengan kandidat dari Gerindra. Namun demikian, PKS juga membuka komunikasi dengan partai lain.
"Kami juga terbuka bicara dengan partai-partai lain bagaimana sampai kami mendapatkan posisi yang terbaik," ujar dia.
Selain itu, PKS masih terus mencari konfigurasi terbaik apakah nantinya dari sembilan nama tersebut akan diusung sebagai capres atau cawapres.
Belum Mengerucut
Sementara itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan nama bakal cawapres untuk Prabowo Subianto dari PKS belum mengerucut. Dia juga menyatakan kapan pengumuman nama yang diusulkan sebagai cawapres bagi Prabowo adalah domain PKS.
"Belum mengerucut, tetapi bagaimana misalnya hubungan antara PKS dan Gerindra tadi dibicarakan dalam beberapa kegiatan yang PKS sedang usulkan," kata Muzani di lokasi yang sama.
"(Pengumuman cawapres untuk Prabowo) itu domain PKS, tadi tidak diomongin. Kami menghormati," sambungnya.
Hal itu disampaikan Muzani usai bertemu dengan PKS. Muzani menyebut pertemuannya dengan Sekjen PKS Mustafa Kamal adalah hal biasa.
"Ya bicara teknis. Ini pertemuan antar sekjen yang sudah beberapa kali yang sudah terjadi. Hari ini bicarakan beberapa hal teknis, misalnya karena PKS merencanakan ada beberapa kegiatan yang dalam rangka milad PKS di pertengahan April. Ada kegiatan lain lagi yang menyertainya dan diharapkan kader Gerindra bisa bersama-sama," ujarnya.
Dia juga menyebut masalah cawapres adalah pembahasan di tingkat pimpinan partai. Menurutnya pertemuan antara sekjen cuma membahas kegiatan tingkat menengah.
"Tadi lebih banyak hal yang bersifat teknis, karena pembicaraan wakil presiden itu pembahasan tingkat decision, bagi pimpinan puncak partai. Sementara kita lebih ke tingkat middle," ucapnya.
"Kayak teman-teman ngobrol di warung kopi saja kita tadi sambil minum bandrek makan pisang goreng. Kita ngobrol biasa saja. Kita ngobrol satu sama lain yang saling mengeluarkan pemikiran berdasarkan wacananya masing-masing. Biasa itu," ujar Muzani.
Kesembilan nama yang sebelumnya digodok di internal PKS untuk maju dalam Pilpres 2019 adalahsembilan kader PKS yang dimaksud adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.