Jumat, 13 April 2018 10:04 WIB

Rakyat Diimbau Tak Terprovokasi Sentimen Politik

Editor : Rajaman
Haedar Nashir. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau masyarakat Indonesia tidak mudah terprovokasi oleh adu pernyataan antarpolitisi. Di sisi lain, Haedar meminta para politikus ikut menjaga etika dalam berpolitik.

"Tapi rakyat juga jangan terlalu sensitif terhadap hal-hal yang sifatnya dialektika dan dialog retorika politik, karena itu bagian dari bumbu politik. Yang penting semuanya ada fatsunnya," kata Haedar, Kamis (12/4/2018).

Ia mengatakan hal itu saat dimintai pendapat terkait persaingan kubu calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) dan kubu capres dari Gerindra, Prabowo Subianto jelang pilpres 2019.

Haedar mengatakan silang sindir antara Jokowi dan Prabowo adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Menurut Haedar, sindiran adalah bumbu dari demokrasi.

"Kami percaya Jokowi dan Prabowo punya sikap kenegarawanan bahwa saling tukar sindirian atau pantun jadikan itu bumbu demokrasi," kata pria yang menjadi Ketua PP Muhammadiyah periode 2015-2020 lewat muktamar pada awal Agustus 2015 tersebut.

Bagi Haedar, yang penting adalah Jokowi dan Prabowo harus bersaing meraih kursi presiden tanpa menimbulkan perpecahan di tengah rakyat.

"Insyaallah kami percaya keduanya adalah tokoh yang bisa memberikan suasana kondusif, positif, dan produktif dalam demokrasi. Hal yang paling penting, Jokowi dan Prabowo harus bersaing secara fair tapi masih mementingkan persatuan negara," terang Haedar.

Sebelumnya Prabowo dan Jokowi sempat adu sindir. Prabowo mengungkapkan Indonesia akan bubar tahun 2030. Alasannya ada ketimpangan penguasaan kekayaan dan tanah. Pernyataan Prabowo itu pun kemudian digulirkan terus oleh kubu pendukungnya, termasuk dengan memasarkan gerakan '2019 Ganti Presiden'.

Jokowi membalas pernyataan Prabowo dengan menyebut Indonesia akan menjadi negara ketujuh dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030. Pernyataan Jokowi itu pun diperkuat kubu pendukungnya pula.


0 Komentar