Rabu, 11 April 2018 14:02 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com _ Bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, PT DI ikut ambil bagian dalam Indonesia-Africa Forum (IAF) 2018 di Bali. Ini adalah forum yang pertama kalinya diadakan Pemerintah Indonesia untuk mempertemukan pemerintah, pebisnis dan pemangku kepentingan dari Indonesia dan negara-negara Afrika.
Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla menyatakan selain untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan pertahanan yang selama ini sudah terjalin, forum ini juga akan membahas isu-isu strategis antara Indonesia dan negara-negara di Afrika.
Seusai membuka IAF 2018, Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengunjungi booth PT DI diterima oleh Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro.
"PT DI sebagai salah satu industri strategis dalam negeri yang produknya telah digunakan di negara-negara Afrika, turut serta berpartisipasi dalam ajang IAF 2018," ujar wapres melalui siaran pers Humas PT DI, Selasa, 10/4/2018.
Di hari pertama penyelenggaraan IAF 2018, Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro dan President & CEO A.D. Trade Belgium Company, Gaby Peretz sebagai business partner dari Pemerintah Senegal dan Pantai Gading menandatangani Framework Agreement untuk penjualan 2 (dua) unit pesawat NC212-200 Maritime Surveillance Aircraft (MSA) dan 1 (satu) unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) kepada Angkatan Udara Senegal, serta 1 (satu) unit CN235-220 Military Transport kepada Angkatan Udara Pantai Gading.
Selain itu, terdapat potensi bisnis lainnya bekerja sama dengan perusahaan lokal di negara-negara Afrika tersebut terutama di bidang upgrade, modification, modernization & Maintenance Repair & Overhaul (MRO) untuk pesawat CN235 dan pesawat NC212 yang sampai saat ini masih beroperasi di negara-negara Afrika.
"Kami menawarkan kepada negara-negara di Afrika untuk pengembangan keterampilan Sumber Daya Manusia dan pengetahuan dalam industri manufaktur pesawat terbang," kata Elfien Goentoro, Direktur Utama PT DI.
Dalam melakukan penetrasi pasar di negara-negara Afrika, PT DI dibantu oleh KBRI atau Kantor Perwakilan Republik Indonesia di negara-negara yang menjadi target pasar PT DI dan membangun kerja sama dengan industrial partner/business partner Luar Negeri yang mempunyai akses ke negara-negara yang menjadi target pasar PT DI.
Sebagai informasi, tanggal 27 Desember 2016 lalu, PT DI telah berhasil melakukan ferry flight pesawat CN235-220M Multi Purpose Aircraft untuk Angkatan Udara Senegal yang diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Dakar, Senegal. Pesawat itu mampu membawa seluruh crew dengan aman dan memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi pilot maupun crew selama perjalanan lebih dari 50 jam terbang.
Pesawat ini sangat mudah digunakan dan memiliki fitur glass cockpit terbaik sehingga memudahkan pekerjaan kami karena mudah digunakan, kata Ndiaye Amadou, Kepala Operasi Angkatan Udara Senegal, saat pesawat CN235-220M Multi Purpose Aircraft tiba di Dakar, Senegal.
Kemudian pada tanggal 08 Agustus 2017, A.D. Trade Belgium Company selaku Business Partner Senegal kembali menandatangani kontrak pembelian 1 unit pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft buatan PTDI untuk angkatan udara Senegal. Selain Senegal, Pesawat CN235 buatan PTDI telah digunakan oleh Burkina Faso dan Guinea.
Negara-negara Afrika lainnya mulai melirik dan berminat untuk membeli pesawat CN235 buatan PT DI, khususnya untuk keamanan nasional dan kemungkinan penggunaan dalam misi-misi perdamaian di kawasan Afrika. Keikutsertaan PT DI dalam Indonesia-Africa Forum (IAF) 2018 akan menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan produk-produk unggulan PT DI, seperti pesawat CN235-220, NC212i dan N219 dan meningkatkan potensi ekspor Indonesia ke Afrika.
"Kami berharap IAF 2018 dapat menjalin hubungan yang baik business to business dan business to goverment negara-negara Afrika," imbuh Elfien Goentoro.