Kamis, 05 April 2018 16:31 WIB
Dhaka, Tigapilarnews.com _ Bangladesh dan Myanmar telah melakukan beberapa upaya untuk memulangkan orang Rohingya tetapi sedikit kemajuan yang terlihat dalam kenyataan, kata Perdana Menteri Sheikh Hasina.
"Kami telah menandatangani satu perjanjian, dengan menteri dari Myanmar untuk mengunjungi Bangladesh dan menyaksikan orang-orang Rohingya yang terlantar. Tetapi sedikit kemajuan yang terlihat dalam kenyataan," katanya dalam pertemuannya dengan Salil Shetty, sekretaris jenderal Amnesty International, Kamis.
Sekretaris Pers Hasina Ihsanul Karim memberi penjelasan kepada media tentang pertemuan yang diadakan di Ganabhaban, kediaman resmi perdana menteri.
Pada pertemuan tersebut, Hasina menyoroti penyaringan biometrik yang dilakukan untuk mengidentifikasi Rohingya dan juga tempat penampungan sementara yang dibangun untuk mereka di Bhashan Char, menurut Karim.
"Bangladesh prihatin dengan keamanan para pengungsi," kata Karim.
Amnesty's Shetty mengatakan akar krisis Rohingya terletak di Myanmar, bukan di Bangladesh.
Kunjungannya ke kamp Rohingya di Cox's Bazar, dia berkata: "Perempuan Rohingya masih trauma."
Dia juga menyebutkan pusat kekejaman terjadi di desa-desa Rohingya di Myanmar. Dia menekankan melakukan kampanye publik untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah Myanmar.
Shetty menambahkan bahwa para pengungsi harus dipulangkan ke tanah air mereka. "Tapi keselamatan dan keamanan mereka harus terjamin."