Minggu, 01 April 2018 00:49 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi' Munawar mengecam tindakan Israel yang telah menembaki warga Palestina yang hendak melakukan peringatan Hari Tanah Palestina, yakni hari di mana Israel melakukan penyitaan tanah milik warga Palestina pada 1976.
"Kami mengecam tindakan Israel yang telah melakukan kekerasan terhadap ribuan warga Palestina yang hendak melakukan demonstrasi di tepi gaza. Apa yang dilakukan Israel telah melampaui batas dan tidak berperikemanusiaan" ucap Rofi Munawar dalam rilis pers yang disampaikan kepada media di Jakarta (31/3).
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan setidaknya delapan warganya tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di perbatasan Gaza, Jumat (30/1). Aksi kekerasan ini dipastikan akan memicu gelombang protes yang lebih besar dan massif.
"Kekerasan selalu menghiasi tanah palestina sejak 1948 dan terus terjadi setiap tahun hingga saat ini. Warga Palestina yang menuntut hak atas tanah mereka, selalu dihadapi dengan tindakan represif tentara Israel" ujar Rofi.
Legislator asal Jawa Timur ini menjelaskan, jumlah korban tewas dari rangkaian demonstrasi dari Jumat adalah yang terbesar sejak perang Israel terakhir di Gaza pada musim panas 2014. Sejak itu warga Gaza menjalani periode panjang dengan kondisi ekonomi yang sulit, sementara pada saat yg bersamaan blokade Israel mungkin menjadi yang terbesar dalam empat tahun gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
"Dalam aksinya warga gaza melakukan demonstrasi dengan damai, meski terjadi konfrontasi yang melibatkan pemuda Palestina di dekat perbatasan dengan Israel beberapa kali, tetapi untuk kesekian kalinya tanggapan Israel selalu dengan penembakan dan pembunuhan" geram Rofi.
Sebagai informasi, aksi protes ini dijadwalkan enam pekan dan akan berakhir pada 15 Mei di hari Nakbah (bencana). Hari yang menandai perpindahan ratusan ribu orang Palestina karena pencaplokan tanah mereka oleh Israel pada tahun 1948. Warga Palestina telah lama menuntut hak atas tanah mereka untuk kembali, tetapi Israel berulangkali mengingkari itu. (AA)