Rabu, 28 Maret 2018 19:38 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, benar-benar melakukan kunjungan rahasia ke Beijing dan melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.
Dia mengaku siap melucuti senjata nuklirnya jika Amerika Serikat dan Korea Selatan punya niat baik untuk kerja sama.
Dua media pemerintah mengonfirmasi kunjungan langka diktator muda Pyongyang ini.
Ini menjadi lawatan luar negeri pertamanya sejak mengambil alih kekuasaan Korut tahun 2011. Dia ditemani sang istri selama berkunjung ke negara sekutunya itu.
Kim tiba di Beijing atas undangan Presiden Xi Jinping. Kunjungan ini akan berlangsung selama empat hari yang sudah dimulai sejak kemarin.
Lawatan rahasia Kim Jong-un dilakukan menjelang pembicaraannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump, yang diperkirakan akan diadakan pada akhir Mei. Tanggal pastinya belum ditetapkan.
Pertemuan pemimpin Korut dan pemimpin Gedung Putih, jika terlaksana, akan fokus pada denuklirisasi semenanjung Korea. Artinya, rezim Kim Jong-un akan dipaksa melucuti program senjata nuklirnya.
Setelah negosiasi dengan Xi Jinping, pemimpin muda Korut itu mengindikasikan bahwa Pyongyang siap berkompromi.
"Ini adalah sikap konsisten kami untuk berkomitmen terhadap denuklirisasi di semenanjung itu, sesuai dengan keinginan mendiang Presiden Kim Il-sung dan mendiang Sekretaris Jenderal Kim Jong-il," katanya, seperti dikutip Xinhua, Rabu (28/3/2018).
Kata-kata Kim Jong-un kali ini sangat kontras dengan beberapa pernyataan pemerintah Korea Utara sebelumnya yang menolak menyerahkan senjata nuklirnya dengan dalih sebagai pertahanan dari agresi musuh.
Dia melanjutkan dengan menyiratkan bahwa Korea Utara akan siap untuk menyingkirkan senjata nuklirnya sendiri, asalkan AS dan sekutunya, Korea Selatan, bekerja sama.
"Masalah denuklirisasi Semenanjung Korea dapat diselesaikan, jika Korea Selatan dan Amerika Serikat menanggapi upaya kami dengan niat baik, menciptakan suasana damai dan stabilitas sambil mengambil langkah-langkah progresif dan sinkron untuk mewujudkan perdamaian," ujar Kim.(exe/ist)