Senin, 26 Maret 2018 15:57 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Dua prajurit TNI Angkatan Darat (AD) ditahan Polisi Diraja Malaysia. Mereka diamankan karena memasuki wilayah Malaysia saat melakukan pengendapan di perbatasan.
Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah melayangkan surat protes kepada Pemerintah Malaysia yang telah menahan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) selaku Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilindungi negara.
“DPR harus meminta penjelasan resmi dari Pemerintah Malaysia terkait insiden penahanan prajurit TNI tersebut,” kata Bambang di gedung DPR, Senin (26/3/2018).
Sebelumnya, dua prajurit TNI AD Anggota Pos Sei Saparan Satuan Setingkat Kompi (SSK) II Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 642/Kapuas oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) daerah Lundu, Sarawak di perbatasan Malaysia (23/3), yang dikaitkan dengan keberadaan motor ilegal yang dituduhkan kepada kedua prajurit.
Pria akrab Bamsoet itu mendesak digelarnya rapat gabungan Komisi I DPR, Komisi II DPR, dan Komisi III DPR serta Badan Kerja Sama Antar Parlemen (Diplomasi Parlemen/BKSAP) DPR dengan Kementerian Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Malaysia, Panglima TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat untuk melakukan pencarian fakta atas dugaan keberadaan motor ilegal yang dituduhkan kepada kedua prajurit dimaksud.
“Komisi I DPR agar mendorong Markas Besar (Mabes) TNI bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk berkoordinasi dengan Perwira penghubung di Malaysia untuk segera melakukan penyelidikan penyebab penahanan kedua prajurit TNI AD tersebut,” ujarnya.
Karena itu dia meminta Komisi I DPR mendorong Kemenlu RI untuk memanggil Duta Besar Malaysia di Indonesia serta berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI dan International Labour Organization (ILO) RI guna melakukan diplomasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan melakukan upaya pembebasan dan pemulangan kedua prajurit TNI AD;
“Dan, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR agar melakukan pembicaraan bilateral secara intensif dengan Parlemen Malaysia guna mencari solusi terhadap upaya pembebasan dan pemulangan kedua prajurit TNI AD tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR, Elnino H Mohi mengatakan pihaknya akan meminta konfirmasi kepada pemerintah melalui Kemenlu serta TNI sendiri soal penahanan dua prajurit TNI oleh otoritas Malaysia.
"Kita harus memastikan bahwa kita melindungi para prajurit kita, karena prajurit yang melindungi rakyat kita. Prinsip kita adalah memastikan tidak sejengkal pun tanah, air dan udara kita luput dari perlindungan kita. Tidak juga satu pun warga kita yang tidak kita lindungi," kata Elnino.
Politikus Partai Gerindra itu meminta agar pihak TNI memberikan penjelasan secara utuh kepada masyarakat.
"Mabes TNI perlu menjelaskan dengan gamblang tentang peristiwa ini," kata dia.
Dia pun meminta KBRI di Malaysia dan Kemenlu perlu membantu TNI untuk berbicara dengan pemerintah 'Negeri Jiran' itu.
"Kita perlu memastikan bahwa prajurit kita melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan internasional dan protap TNI," pungkasnya.
Diurus Kemenlu
Terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizad Ryacudu mengatakan, insiden dua anggota TNI ditahan oleh otoritas Malaysia kini sedang ditangani Kementerian Luar Negeri RI.
"Oh iya, lagi diurus. Urusnya gimana, ya kementerian lah. Biar nanti Menlu dulu lah, nanti saya bantu," kata Ryamizard di gedung DPR, Senin (26/3/2018).
Beredar kabar dua anggota TNI diamankan di Malaysia karena mencuri motor di sana. Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah mengonfirmasi kabar tersebut.
"Bahwa ada peristiwa seperti ini benar. Tetapi mohon bersabar untuk mendapatkan kronologis yang tepat dan terkait apa yang dilakukan," ujar Sabrar, Jumat (23/3/2018).
Menurut Sabrar, perwira penghubung di Malaysia saat ini sedang menuju ke tempat kejadian perkara. Mereka akan berkoordinasi dengan pihak berwenang di Malaysia untuk mengetahui peristiwa yang sebenarnya terjadi di sana.
"Kita punya Perwira Liaison di sana yang sedang menuju ke TKP dan berkoordinasi dengan pihak berwenang di sana untuk mengetahui peristiwa yang sesungguhnya," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, terdapat dua anggota TNI yang ditangkap di Malaysia. Kabar tersebut mengatakan, mereka ditangkap akibat mencuri sepeda motor di sana.