Rabu, 21 Maret 2018 15:21 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemerintah Indonesia dan Swiss pada hari Selasa meluncurkan sebuah kerjasama untuk mengembangkan sistem politeknik ganda dengan menerapkan keterampilan untuk pendidikan daya saing (S4C).
"Selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk membantu lulusan politeknik agar sesuai dengan industri, program ini juga bertujuan untuk mempersiapkan penerapan Industri 4.0," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meluncurkan program S4C di Jakarta pada hari Selasa dalam sebuah pernyataan. .
Industri 4.0 mengacu pada penggunaan mesin otomatis dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur.
Airlangga mengatakan empat politeknik dan satu akademi sedang dikembangkan di bawah kerja sama tersebut.
Ada Politeknik Logam Morowali di Sulawesi Tengah, Politeknik Kayu Kendal dan Kayu di Jawa Tengah, Politeknik Industri Petrokimia Cilegon di Banten, Politeknik Manufaktur Ikan Jember di Jawa Timur dan Akademi Industri Logam Bantaeng di Sulawesi Selatan.
Dia mengatakan bahwa kerjasama tersebut didasarkan pada sebuah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Airlangga dan Menteri Ekonomi, Pendidikan dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann di sela-sela Forum Ekonomi Dunia 2018 (WEF) di Davos pada akhir Januari.
Airlangga mengatakan, kerja sama tersebut mencakup sejumlah kegiatan, termasuk peningkatan manajemen, ceramah dan pelatihan, peningkatan kurikulum, serta dukungan teknis untuk pelaksanaan pendidikan kejuruan.
"Mereka telah menyatakan komitmennya untuk membiayai tahap pertama proyek ini selama empat tahun," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah Swiss telah mengalokasikan dana sebesar Rp 110 miliar untuk kerja sama tersebut.