Selasa, 20 Maret 2018 09:50 WIB

Abbas Menanggapi Atas Upaya Pembunuhan PM Pelestina

Editor : Amri Syahputra

Ramallah, Tigapilarnews.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Senin memutuskan untuk mengambil "langkah hukum dan keuangan" sebagai tanggapan atas upaya untuk pembunuh Perdana Menteri Rami Hamdallah, yang menyalahkan tawaran terhadap Hamas.

Dia berjanji untuk melindungi apa yang dia sebut "proyek nasional" dan mengembalikan persatuan nasional antara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza meskipun Hamas, yang berkuasa di Gaza, "tetap bersikeras menentang rekonsiliasi."

"Langkah-langkah hukum dan keuangan yang direncanakan akan dibahas selama pertemuan kepemimpinan," katanya, menjanjikan bahwa tidak ada warga Palestina apakah di Tepi Barat atau Gaza akan dirugikan oleh langkah-langkah ini.

Dia menuduh Hamas melakukan upaya pembunuhan yang menargetkan konvoi Hamdallah dan kepala Intelijen Jenderal Palestina Majed Faraj segera setelah kedatangan mereka di Gaza untuk kunjungan pada 13 Maret.
"Kejahatan ini tidak akan pernah luput dari hukuman," katanya.

Presiden Abbas menolak Hamas menawarkan kepada Otoritas Nasional Palestina untuk berbagi informasi tentang penyelidikan atas insiden itu, dengan mengatakan, "Kami tidak menginginkan probe maupun informasi dari mereka."

Hamas tidak mengijinkan pemerintah Hamdallah untuk menggunakan kekuasaannya di Gaza dan mengambil kendali atas penyeberangan perbatasan, sehingga menanamkan lebih banyak rintangan di jalan menuju rekonsiliasi.

Presiden Abbas menyebut upaya kehidupan Hamdallah sebagai bagian dari konspirasi yang didukung AS yang bertujuan untuk mendirikan negara de facto di Jalur Gaza.

"Konspirasi dimulai pada 2007 dimana Hamas secara paksa menguasai Gaza dan mendapat jaminan terselubung dukungan dari Amerika Serikat yang berusaha memisahkan Gaza dari Tepi Barat.

"Plot ini memperoleh momentum akhir tahun lalu ketika administrasi (AS) Presiden Donald Trump bersumpah untuk memindahkan Kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, memangkas dana ke UNWRA, dan melegitimasi perluasan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki,".

Dia mengkritik pertemuan yang diselenggarakan oleh Gedung Putih pada situasi kemanusiaan di Gaza, bertanya-tanya, "Mengapa mereka (AS) tidak bangun tahun lalu."

Dia menegaskan kembali seruan Hamas untuk menyerahkan kontrol penuh kepada pemerintah yang berbasis di Ramallah atau memikul tanggung jawab penuh atas situasi di Jalur Gaza.


0 Komentar