Senin, 12 Maret 2018 10:46 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Siti Hediati Hariyadi, atau Titiek Soeharto, dan Siti Hutami Endang Adiningsih, atau Mamiek Soeharto, adalah putri Presiden RI ke dua Soeharto, menghadiri puncak sebuah acara yang disebut Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu, 11/3/2018.
11 Maret 1966, adalah hari ketika almarhum Soeharto mengatakan bahwa dia telah menerima sebuah surat yang ditandatangani oleh presiden pertama Sukarno untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban. Surat tersebut, yang juga disebut Supersemar, adalah awal Orde Baru, atau pemerintahan otoriter 32 tahun Soeharto.
Titiek dan Mamiek tiba dengan mengenakan kaos polo putih seperti semua pengunjung lainnya ke acara tersebut.
Kedatangan mereka disambut dengan tarian Ponorogo Reog dan paduan suara dari Universitas Trilogi.
Titiek berpidato, menunjukkan kebangkitan kembali Pedoman Kebijakan Negara (GBHN). "Ternyata kita butuh GBHN, karena kalau kita tidak punya panduan, negara akan salah arah. Setiap pemimpin bangsa memiliki pedoman sendiri; Itu sebabnya kami butuh panduan negara, "ucapnya.
Titiek mengatakan dengan GBHN, negara tersebut memiliki "politik stabil, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan budaya".
Anak-anak almarhum Soeharto telah tampil kembali ke arena politik. Hutomo Tommy Mandala Putra, atau Tommy Soeharto, putra Presiden Soeharto baru-baru ini mengumumkan sebuah partai politik baru yang disebut Partai Berkarya.