Jumat, 09 Maret 2018 10:01 WIB
Surakarta, Tigapilarnews.com - Pengemudi yang bekerja untuk Go-Car, sebuah layanan di bawah PT Gojek Indonesia, telah mogok sejak hari Rabu, dengan maksud untuk melanjutkannya sampai hari Minggu. Mereka menyerang untuk memprotes perubahan pada skema poin, yang menurut pengemudi akan mempersulit mereka.
Koordinator Komunitas Pengemudi Taksi Online Surakarta, Ifan Anggar Prastya, mengatakan ribuan orang mogok kerja karena manajemen Go-Jek telah menaikkan jumlah minimum poin untuk mendapatkan bonus 12-16. Pada saat bersamaan, jumlah bonus dari Rp 300.000 (US $ 21.80) menjadi Rp 250.000.
"Kami menolak ambang poin baru. Bahkan untuk mencapai 12 poin, kita harus bekerja 14 jam sehari.
Pengemudi mengancam akan meninggalkan Go-Car. "Kita bisa mendapatkan uang secara offline," katanya.
Bambang, anggota staf manajemen di Go-Jek di Surakarta mengatakan bahwa kebijakan tersebut dirancang dari Jakarta. "Yang bisa kami lakukan adalah menyampaikan sentimen pengemudi disini ke kantor Jakarta," katanya.
Pemogokan Go-Car menyebabkan lebih banyak pesanan untuk saingan Uber dan Grab. Namun, kenaikan itu tidak signifikan karena banyak pengemudi Go-Car juga bekerja untuk para persaingan tersebut.