Selasa, 06 Maret 2018 12:26 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bersikeras mempertahankan harga listrik dan beberapa jenis bahan bakar saat ini sampai setidaknya akhir 2019, saat dia menyelesaikan masa jabatannya, dengan mengatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya untuk melestarikan daya beli masyarakat.
Selanjutnya, harga bensin premium (RON 88) dan solar bersubsidi masing-masing akan tinggal di 6.450 (49 sen dolar AS) dan Rp 5.150 per liter. Angka ini sudah ada sejak April 2016, meski harga minyak mentah dunia terus meningkat.
Sementara itu, harga listrik tegangan rendah untuk pelanggan non-subsidi dari perusahaan listrik negara PLN akan tetap tidak berubah di level Rp 1.467,28 per kilowatt hour (kWh). Harga untuk tegangan menengah dan listrik bertegangan tinggi juga masih akan berkisar Rp 1.114,7 dan Rp 996,74 per kWh.
"Seperti yang diinstruksikan oleh Presiden, harga Premium dan Solar akan tetap tidak berubah (sampai 2019). Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjaga harga pada level saat ini, "kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan pada Senin malam.
"Pemerintah juga memutuskan untuk mempertahankan tarif listrik sampai tahun depan."
Pemerintah saat ini sedang merumuskan peraturan pemerintah (PP) yang akan memberikan potongan harga batubara yang dibeli PLN dari penambang lokal untuk meringankan beban keuangan perusahaan.
Karena pembangkit listrik tenaga batu bara mencapai lebih dari 57 persen kapasitas pembangkit listrik di Indonesia, kenaikan harga batubara merupakan pukulan besar bagi PLN.