Kamis, 22 Februari 2018 13:01 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Indonesia dikejutkan dengan keputusan Federasi Angkat Besi Asia (AWF) yang menghapus kelas 62 kg dari Asian Games 2018.
Kelas itu milik Eko Yuli Irawan. Keputusan itu diinformasikan oleh AWF dalam surat tertanggal 11 Feberuari 2018 dan ditandatangani oleh Presiden AWF Mohamed Yousef Al Mana.
Dalam surat tersebut tertulis, "atas nama Federasi Angkat Besi Asia saya ingin memberi tahu Anda tentang keputusan dari Komite Teknis AWF dan anggota dewan AWF Executive yang mayoritas memilih untuk menghapus 62 kg dari Asian Games."
Keputusan itu merugikan Indonesia. Sebab, kelas 62 kg merupakan salah satu potensi Indonesia untuk mendapatkan medali emas. Di nomor itu, Indonesia memiliki lifter berpengalaman, Eko Yuli.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PABBSI, Alamsyah Wijaya, mengaku kecewa atas keputusan tersebut. Dia juga tak mengantisipasinya.
"Angkat besi memang akan mempertandingkan tujuh kelas. Cuma memang tidak diputuskan mana yang akan dibuang. Tahu-tahu kelas 62 kg yang dibuang," kata Alamsyah, Rabu (21/02/2018).
"Kami tidak tahu waktu test event Asian Games dikatakan belum diputuskan tahu-tahu suratnya sudah keluar. Kita seperti dikerjain. Jadi yang dipertandingkan itu di kelas putra 56 kg, 69 kg, 77 kg, 85kg, 94 kg, 105 kg, dan +105 kg. Kelas 62 kg dibuang" dia menyesalkan.
Alamsyah sudah berupaya untuk mengajak bicara Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC). Mereka akan berupaya untuk membatalkan surat keputusan tersebut.
"Saya sudah bertemu dengan perwakilan OCA di Jakarta katanya mereka akan bicara dengan AWF dan Internasional Weightlifting Federation. Bapak Joko Pramono (wakil Ketua PABBSI) juga sudah bertemu dengan Bapak Erick Thohir terkait masalah ini," dia mengungkapkan.
"Ya intinya kami akan berupaya untuk mengembalikan nomor ini. Tapi jika tidak bisa opsinya adalah menaikkan kelas Eko menjadi 69 kg. Tapi kami akan usaha dulu, berbagai cara," ujarnya.(exe/dtk)