Selasa, 20 Februari 2018 14:46 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Juru bicara BI Agusman mengatakan pada hari Senin di Jakarta bahwa hutang luar negeri baru sebagian besar digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur.
"Menurut jatuh tempo, utang luar negeri Indonesia masih aman di kuartal terakhir 2017," kata Agusman, menambahkan bahwa 86,1 persen utang luar negeri merupakan utang jangka panjang.
Dia menambahkan bahwa utang jangka panjang tumbuh sebesar 8,5 persen yoy pada kuartal keempat, sementara utang jangka pendek tumbuh sebesar 20,7 persen yoy.
Sebagian besar utang didistribusikan di kalangan industri keuangan, industri manufaktur, industri listrik, gas dan air bersih dan industri pertambangan, kata Agusman.
Bagian sektor swasta di empat sektor tersebut mencapai 76,9 persen pada kuartal keempat, menunjukkan penurunan minimal dari 77 persen yang tercatat di kuartal III.
Bank sentral melihat bahwa kondisi utang luar negeri, yang rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah 34 persen, masih dapat dikendalikan, sementara rasio hutang jangka pendek terhadap total utang stabil pada 13 persen, tambahnya.
Agusman mengatakan, Bank Indonesia akan terus memantau hutang Indonesia untuk memastikan bahwa hal tersebut akan memainkan peran penting dalam membiayai pembangunan negara tersebut dan tidak akan mempengaruhi stabilitas makroekonomi.