Selasa, 06 Februari 2018 11:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Sosial mencatat jumlah warga Jakarta yang terdampak banjir akibat meningkatnya debit air Sungai Ciliwung pada Senin (5/2) sebanyak 4.305 jiwa.
"Hingga Senin malam, total jumlah warga terdampak banjir Jakarta sebanyak 4.305 jiwa, 1.129 Kepala Keluarga. Total jumlah pengungsi sebanyak 3.100 jiwa, 831 KK," kata Menteri Sosial Idrus Marham dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (06/02/2018).
Di Jakarta Timur, banjir terjadi di Kecamatan Kramat Jati tepatnya di Kelurahan Cawang, Cililitan, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Melayu, Balaikambang.
Di Kecamatan Jatinegara banjir mengenangi rumah warga di Kelurahan Cipinang Muara dan Bidara Cina. Ketinggian air rata-rata mencapai 20--200cm. Total jumlah pengungsi hingga Senin malam sebanyak 2.421 jiwa 626 Kepala Keluarga.
Tenda dan dapur umum sudah didirikan di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di Cililitan. Bantuan logistik mulai disalurkan sejak Senin malam.
Sementara di Kelurahan Cawang, sebanyak dua tenda pengungsian juga didirikan di Halaman Rumah Sakit Budi Asih dan Gang Arus untuk menampung pengungsi dari Kelurahan Cawang.
Dapur umum juga didirikan di Kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Timur dan di Cipinang Melayu, satu tenda juga sudah didirikan di Universitas Borobudur.
Di Jakarta Selatan banjir hingga ketinggian 175 cm menerjang sejumlah kecamatan yakni Kelurahan Kebon Baru Kecamatan Tebet, Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu, Kelurahan Bangka Kecamatan Mampang Prapatan.
Petogogan Kebayoran Baru, Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa, Rawajati Kecamatan Pancoran, Pondok Labu Kecamatan Cilandak. Total jumlah pengungsi sebanyak 679 jiwa, 205 KK.
Di Jakarta Barat genangan air setinggi 10-15 cm terjadi di Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng dan Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres.
Kemensos mengaktifkan 81 Kampung Siaga Bencana (KSB), 15 KSB di wilayah Jakarta Timur di antaranya sudah melakukan evakuasi dan mendirikan Dapur Umum Lapangan (Dumlap) yang dikelola oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersama Dinas Sosial DKI Jakarta.(exe/ant)