Selasa, 30 Januari 2018 12:18 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyiapkan dua kali tes pendalaman materi untuk membantu persiapan siswa SMP menghadapi ujian nasional berbasis komputer yang akan digelar April.
"Tes pendalaman materi (TPM) pertama akan digelar awal Februari, 5-8 Februari," kata Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Hasyim di Yogyakarta, Selasa (30/01/2018).
Menurut Hasyim, TPM akan menjadi simulasi pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) karena ujian dilakukan seperti saat ujian yang sebenarnya yaitu menggunakan komputer.
Mata pelajaran yang diujikan saat TPM, lanjut dia, juga sama seperti mata pelajaran yang diujikan di UNBK yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan Bahasa Inggris.
"Dengan demikian, kami pun bisa mengevaluasi apa saja yang kurang dan harus dilengkapi saat pelaksanaan UNBK yang sebenarnya. Siswa pun akan memiliki persiapan yang cukup," katanya.
Pada pelaksanaan UNBK tahun ini, terdapat 10 SMP dari total 66 SMP negeri dan swasta di Kota Yogyakarta yang akan bergabung ke sekolah lain saat pelaksanaan UNBK.
Sekolah tersebut adalah SMP Perak, SMP Budi Luhur, SMP Islam. SMP "17" 1, SMP "17" 2, SMP Gotong Royong, SMP Bhinneka Tunggal Ika, SMP Al Khairat, SMP Bopkri 10 dan SMP Bopkri 2.
"Khusus untuk SMP Islam akan menggunakan fasilitas komputer di SMK Piri 3 karena lokasinya berdekatan," katanya.
Total siswa SMP yang akan menjadi peserta UNBK di Kota Yogyakarta tercatat 8.092 siswa dengan 3.762 komputer yang siap digunakan untuk pelaksanaan UNBK tahun ini.
"Karena jumlah komputer lebih sedikit dibanding jumlah siswa, maka pelaksanaan ujian dilakukan dalam dua atau tiga sesi tergantung kondisi di sekolah masing-masing," katanya.
Berdasarkan pendataan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terdapat delapan sekolah yang akan menggelar ujian dalam tiga sesi di antaranya SMP Negeri 9 Yogyakarta, dan SMP Stella Duce I.
"Sebagian besar melaksanakan ujian dalam dua sesi yaitu pagi dan siang hari. Sesi ketiga baru dilakukan mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB," kata Hasyim.
Setiap sekolah juga diminta menyiapkan genset untuk mengantisipasi terjadi pemadaman listrik.
"Kami juga sudah siapkan surat ke PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik saat ujian berlangsung," katanya.(ant)