Senin, 29 Januari 2018 16:38 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, kembali mengungkapkan pembantahannya bahwa bumi berbentuk datar. Dalam fenomena Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 31 Januari 2018 nanti adalah fakta pembuktiannya.
"Gerhana bulan, seperti yang terjadi pada 31 Januari 2018 membuktikan bahwa Bumi bulat," ungkap Thomas dikutip di blog pribadinya, Senin, (28/01/2018).
Menurutnya, bayangan gelap pada proses gerhana berbentuk melengkung yang mengindikasikan bulatnya bumi. Skematik astronomis menjelaskan kejadian gerhana bulan terjadi akibat bulan memasuki bayangan bumi. Bayangan bumi terjadi karena cahaya matahari terhalang oleh bumi.
Ahli astronomi Universitas Kyoto, Jepang, ini menjelaskan Kejadian gerhana juga bisa diprakirakan dengan baik waktu dan prosesnya. Hal itu didasarkan pada model saintifik sistem bumi-bulan-matahari. Bulan mengitari bumi. Bumi bersama bulan mengitari matahari.
Cahaya purnama disebabkan oleh pantulan cahaya matahari. Namun pada saat tertentu, bulan memasuki bayangan bumi ketika matahari-bumi-bulan dalam posisi segaris. Saat itulah terjadinya gerhana yang bisa kita amati.
Thomas juga menegaskan kalau kelompok Bumi Datar (FE/Flat Earth) tidak bisa menjelaskan fenomena Gerhana Bulan secara logis. Waktu kejadian gerhana dan prosesnya pun tidak bisa dijelaskan.
"Ayo buktikan Bumi itu benar-benar bulat dengan melihat Gerhana Bulan. Semua pemahaman Bumi Datar tergolong sains semu (pseudo science). Kejadian Gerhana Bulan adalah pukulan telak yang membantah dongeng Bumi Datar," kata guru besar riset Astronomi Astrofisika LAPAN ini, menegaskan.