Senin, 29 Januari 2018 07:05 WIB
DEPOK, Tigapilarnews.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah membantah tudingan sebagian kalangan yang menyebut partainya, PDIP, tidak ramah terhadap Islam.
Basarah menjelaskan, secara ideologis partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri selalu menjunjung tinggi sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Sila ketuhanan yang diajarkan Bung Karno adalah memerintahkan pada bangsa Indonesia, termasuk PDIP adalah orang yang bertuhan dan religius," ujar Basarah di Kinasih Resort, Jalan Raya Tapos, Depok, Jawa Barat, Minggu (28/1/2018).
"Yang Islam menjalankan perintah Tuhannya menurut ajaran Islam. Yang Kristen menjalankan perintah menurut ajaran Kristen, yang Hindu menjalankan perintah menurut agama Hindu. Kita semua diminta jadi bangsa yang religius," Basarah menambahkan.
Ia menjelaskan, jika PDI Perjuangan tidak ramah terhadap Islam maka Megawati tidak akan membentuk Baitul Muslimin Indonesia. BMI merupakan organisasi massa bernafaskan Islam bentukan PDIP.
"Kalau tidak ramah pada Islam, Bu Mega enggak mungkin mendirikan Baitul Muslimin Indonesia sebagai sayap islam di PDIP," katanya.
BMI milik PDIP, kata Basarah, sudah bekerjasama dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam, termasuk dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"PDIP adalah parpol politik yang senantiasa ingin mensinergikan antara Islam dan nasionalis," katanya.
Selanjutnya Basarah mencontohkan dengan Kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang selalau digunakan sebagai tempat untuk menjalankan salat Jumat umat Islam.
"Hampir setiap Jumat menyelenggarakan salat Jumat berjamaah, itu satu bukti kami partai yang religius, yang menghormati ibadah-ibadah umat," katanya.
Menurut Basarah, tuduhan yang ditujukan pada PDIP tersebut digulirkan untuk menjauhkan masyarakat ke partai berlambang banteng tersebut.
"Tuduhan PDIP enggak ramah pada Islam adalah tuduhan yang amat keji dan tuduhan untuk menghancurkan PDIP di mata umat Islam," jelas Basarah.