Rabu, 29 November 2017 19:30 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akomodasi bagi para atlet peserta Asian Para Games termasuk kesesuaian wisma atlet dan arena pertandingan yang ramah para atlet difabel.
"Kami menggelar rapat panitia Asian Para Games ini bersama perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta kontraktornya terkait kebutuhan akomodasi wisma atlet bagi atlet-atlet difabel," kata Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) itu mengatakan wisma atlet yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat, masih belum layak bagi atlet-atlet difabel yang akan mengikuti Asian Para Games 2018 menyusul jumlah lift masih kurang.
"Ketika penyelenggaraan Asian Para Games, setiap pagi akan ada pergerakan sekitar 300 kursi roda dari para peserta menuju ke arena pertandingan," kata Okto.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), menurut Okto, masih menyanggupi untuk membuat penyesuaian wisma atlet bagi para penyandang disabilitas.
"Mereka mengatakan penyesuaian itu masih bisa dilakukan pada Maret-April. Hanya saja, mereka membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp150 miliar," katanya.
Selain penyesuaian wisma atlet di Kemayoran, INAPGOC juga mengidentifikasi kebutuhan para atlet difabel ketika tiba di bandar udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang.
"Bandara kita masih belum mampu untuk menampung 1.000 atlet difabel sekaligus. Kami juga berusaha mencari solusi dengan berkoordinasi pihak bandara," kata Okto.
Selain identifikasi kebutuhan akomodasi atlet-atlet Asian Para Games, INAPGOC juga menggelar bimbingan teknis penggunaan anggaran negara guna mengikuti aturan keuangan negara.
"Kami semestinya menggelar bimbingan teknik anggaran ini tujuh bulan lalu. Kami baru menggelar sekarang karena anggaran bagi kami baru ada pada 23 November," kata Okto.(ant)