Jumat, 06 Oktober 2017 10:29 WIB
DEPOK, Tigapilarnews.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini enggan berkomentar mengenai peluangnya maju pada Pilkada Jawa Timur 2018 meskipun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Hanura berencana untuk mengusungnya sebagai calon gubernur Jawa Timur.
"Ndak-lah. Saya istiqomah di (jadi) Wali Kota (Surabaya) ya," kata perempuan yang akrab disapa Risma tersebut di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (5/10/2017).
Dia menegaskan tidak mau maju Pilkada Jawa Timur 2018. Hal ini juga sudah disampaikannya kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Ndak mau, saya sudah sampaikan itu ke Bu Mega. Biar saya menyelesaikan dulu ya (jadi Wali Kota Surabaya)," kata Risma.
Selain itu, ia menegaskan tak ada komunikasi politik antara dirinya dengan elit partai politik. Dia juga enggan membicarakan permasalahan politik dengan para kader partai politik.
Dari sejumlah survei yang digelar lembaga survei jelang Pilkada Jatim tahun depan, nama Risma selalu muncul di tiga besar nama Cagub Jatim. Selain Risma juga ada nama Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur), dan Khofifah Indar Parawansah (Menteri Sosial).
Sebagai contoh, hasil riset elektabilitas Lembaga Survei Regional (LSR) sejak November 2016 hingga Maret 2017 dari 30.000 responden di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, Risma mengungguli elektabilitas Khofifah Indar Parawansa.
Elektabilitas Gus Ipul dalam riset tersebut mencapai 37 persen, Risma 34 persen, dan Khofifah 33 persen.