"Kami mengapresiasi pekerjaan Bendungan Karian dipercepat dan dipastikan pertengahan 2019 bisa selesai," kata Jokowi.
Waduk Karian merupakan proyek tinggalan pemerintahan masa lalu, direncanakan sejak 1980-an namun baru mulai direalisasikan pada Oktober 2015 dengan melibatkan perusahaan kontraktor asal Korea Selatan.
Menurut Jokowi, Waduk Karian bakal menjadi bendungan ketiga terbesar setelah Jatiluhur dan Jatigede, dengan daya tampung air 314 juta kubik air yang dibendung dari Sungai Ciujung dan Sungai Ciberang.
Waduk Karian diperuntukan pengaliran irigasi lahan seluas 22.000 hektare juga kebutuhan air baku untuk Kota Cilegon dan Kabupaten Serang sebesar 5,5 meter kubik per detik.
Penyediaan air baku untuk Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangsel dan wilayah DKI Jakarta sebesar 9,1 meter kubik per detik.
Pembangunan Bendungan Karian dapat mengendalikan banjir di daerah hilir yang merupakan kawasan strategis dengan infrastuktur penting, yakni jalan Tol Jakarta-Merak juga kawasan industri terpadu dengan kapasitas tampungan banjir sebesar 60,8 juta meter kubik.
Selain itu juga manfaat pembangunan Waduk Karian dapat dijadikan pengembangan objek wisata oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.
Pembangunan Waduk Karian juga dapat memproduksi listrik melalui Pembangkit Tenaga Minihidro sebesar 1,8 Megawatt.
"Kami berharap proyek Waduk Karian berjalan lancar, sukses dan selesai tahun 2019," ujarnya.
Selain Bendungan Karian terdapat 33 bendungan lainnya yang tengah dikerjakan pemerintah dari jumlah 49 bendungan yang direncanakan, sisanya sebanyak 11 bendungan bisa direalisasikan tahun depan.
"Kami menargetkan tahun depan sebanyak 11 waduk bisa dibangun," kata Jokowi.
Saat meninjau Bendungan Karian, Presiden didampingi oleh Menteri PU PR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo, Wakil Gubernur Banten Andika Azrumy dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.(exe/ist)