Jumat, 08 September 2017 19:32 WIB

Pertandingkan Delapan Nomor, Panjat Diharap Jadi Wajib di Popnas

Editor : Yusuf Ibrahim
Kegiatan Test event cabor panjat tebing untuk Asian Games 2018 yang dirangkai dengan 1st National Series di Cikole, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (08/09/2017) petang.

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV/2017, bakal berlangsung di Semarang, Jawa Tengah, 10-21 September 2017 mendatang. 

Khusus cabang olahraga (cabor) panjat tebing, bakal digelar di Stadion Manahan, Solo. Technical Delegate Popnas XIV/2017 sekaligus Ketua Bidang Kompetisi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Rudy Fitriano, menerangkan jika berbagai perlengkapan dan kesiapan serta fasilitas pendukung di arena kegiatan olahraga antarpelajar tingkat nasional itu, khususnya panjat tebing, secara umum sudah baik.

“Ini adalah yang pertama, cabor eksibisi yang akan mempertandingkan delapan nomor event. Masing-masing, yakni Lead, Boulder, Speed dan Speed Klasik. Harapannya, di Popnas kedepannya cabor panjat tebing sudah diakui. Sehingga menjadi perolehan medali dan nomor wajib di Popnas berikutnya,” ujarnya kepada Tigapilarnews.com saat ditemui test event Asian Games 2018 yang dirangkai dengan 1st National Series di Cikole, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (08/09/2017) petang.

“Ini harapan dari seluruh insan penjat di Indonesia. Bagi kita, FPTI Pusat, ini merupakan terobosan yang menjadi salah satu program kerja dan sudah dibahas dalam rapat kerja nasional,” tuturnya.

Popnas Jateng yang akan diikuti 34 provinsi itu akan mempertandingkan 25 cabang olahraga dengan 287 nomor yang dipertandingkan. Dari 25 cabang olahraga yang dipertandingkan, 21 cabang di antaranya merupakan cabang olahraga resmi, sedangkan empat lainnya ekshibisi.

Popnas XIV 2017 akan memperebutkan total 991 medali yang terdiri dari 287 emas, 287 perak, dan 417 perunggu.

Sementara itu, sebanyak 5.000 peserta (atlet dan ofsial) akan tampil dan rencananya dibuka Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di Lapangan Simpang Lima, Semarang 12 September mendatang.

“Peserta yang ambil bagian diharapkan mampu menggerakkan pembinaan atlet dikalangan pelajar berprestasi disetiap cabang yang dipertandingkan ” jelas Asdep Pembibitan dan IPTEK Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Menpora, Washington Galingging.

Washington melanjutkan, cabang yang dipertandingkan sudah merupakan ketentuan atau pakem yang ada di Popnas. Ditambah satu cabang yang diusulkan tuan rumah seperti tarung derajat di Semarang. Begitu juga bila ada cabang yang dipertandingkan eksibisi.

Sedang cabang lain yang sudah merupakan kreteria dalam Popnas adalah, atletik, sepak bola, senam, bola voli indor, bola voli pasir, basket, sepak takraw, tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, karate, silat, taekwondo, tinju, judo, gulat, dayung, panahan, renang, dan angkat besi.

Dipertandingkannya cabang cabang sesuai ketentuan. Diharapkannya, Popnas mempunyai jenjang prestasi menuju Asean School Games. Jenjang prestasi ini sangat besar pengaruhnya terhadap pembinaan atlet nasional menuju SEA Games, Asian Games, maupun ke Olimpiade sekalipun.

Pemantauan prestasi atlet lewat Popnas juga memberikan semangat pada semua daerah sebagai pengukur kekuatan atletnya mulai level bawah. Dengan pembinaan yang berkesinambungan membuat suatu daerah tidak kehabisan stok saat menerjunkan atletnya di PON.

Melalui persyaratan itulah setiap daerah yang menjadi tuan rumah  hanya diberikan kesempatan mengusulkan satu tambahan dipertandingkan di Popnas, seperti halnya tarung derajat.

Sedang tambahan cabang dipertandingkan eksibisi juga diperbolehkan seperti halnya cabang wushu di Semarang nantinya.(exe/ist)


0 Komentar