JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) menggelar test event Asian Games yang dirangkai dengan 1st National Series di Cikole, Bandung, Jawa Barat, 6-10 September.
Hal tersebut dilaksanakan di Bandung karena Palembang yang akan menjadi tempat bertanding di Asian Games 2018, belum siap.
Ketua Panpel test event Panjat Tebing, Rudy Fitriano, menjelaskan ada 10 nomor putra dan putri yang dipertandingkan di test event ini. Nomor yang dipertandingkan antara lain Lead, Boulder, Speed World Record, Speed Classic dan Speed World Record Team (Relay) putra dan putri.
"Untuk venue di Palembang kami harapkan selesai dibangun di bulan ketiga atau keempat tahun depan. Dengan begitu, masih ada waktu sekitar empat bulan untuk adaptasi venue. Saya kira cukup, apalagi nanti juga akan dilakukan simulasi dengan kemungkinan pesertanya open setelah venue jadi di Palembang," terang Rudy.
Mantan Sekjend Pengrpov FPTI Aceh ini menjelaskan, untuk test event di Cikole tidak melibatkan atlet yang akan turun di Asian Games. Baik itu atlet dari luar maupun atlet pelatnas Indonesia. Ini karena mereka saat ini tengah dikarantina di Jogjakarta untuk persiapan Asian Championship pada 15 September nanti di Thailand.
Sementara itu, Humas dan Promosi PP FPTI, Ousye Agnes Pa'at, menjelaskan test event tidak dilaksanakan di Palembang karena fasilitasnya belum disiapkan.
"Belum jadi. Memang ada tempat yang pernah dipakai SEA Games 2011 lalu tapi kan kami belum tahu kondisinya saat ini. Tentunya butuh perbaikan agar penuhi standard. Sementara kebutuhan test event harus segera dilakukan, karena itulah kemudian kami cari tempat yang memadai. Cikole kami pilih karena sebelumnya dipakai PON Jawa Barat 2016 kemarin," ungkapnya.
Kesempatan klai ini diikuti oleh 107 peserta terdiri dari 66 putra dan 41 putri yang berasal dari 16 provinsi di Indonesia. Hanya saja, tidak ada atlet luar negeri ikut ambil bagian.
Kata Ousye, fokus dari kegiatan ini hanya untuk menguji sistem pertandingan yang akan dipakai di Asian Games nanti. "Kebutuhan kami di PP untuk test event sudah harus dilaksanakan di tahun ini. Di saat yang sama INASGOC memang menuntut harus ada test event. Setahun hitung mundur Asian Games makanya harus dilaksanakan meski gak di tempat sebenarnya. Jika tunggu venue jadi di Palembang, menurut kami terlalu mepet," terangnya.
Dijelaskan wanita berambut pendek ini, akhir tahun ini harus sudah ada kepastian pembangunan venue panjat tebing. Pembangunan diperkirakan selesai tiga sampai empat bulan.
"Memang mengganggu jika test event tidak dilakukan di tempat pertandingan sesungguhnya karena atlet juga butuh adaptasi dengan tempat pertandingan selain cuaca. Tapi, dengan pengalaman para atlet yang sudah mengikuti kejuaraan di luar negeri, saya pikir para atlet kita akan ada masalah karena secara profilnya mirip," jelas Ousye.(exe/ist)