Sabtu, 02 September 2017 17:40 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Setelah melalui perjalanan dari Banjarnegara, akhirnya para pegowes yang tergabung dalam Gowes Touring Pesona Nusantara (GTPN) melanjutkan etape terakhir di Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (2/8/2017).
Perhelatan Gowes Pesona Nusantara yang diselenggarkan di tengah kota Wonosobo, tepatnya di alun-alun Wonosobo ini diikuti masyarakat sekitar serta komunitas pesepada Wonosobo yang mencapai 2000 peserta, di mana pelepasan tim GTPN menuju Purworejo dan lanjut menyambangi Kulon Progo dilakukan secara langsung oleh Asisten Deputi III Kemenpora Bidang Pengelolaan Pembinaan Sentra dan SKO, Teguh Raharjo, Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, Wakil Bupati, Agus Subagiyo, serta Ketua KONI Wonosobo, H.Bambang. Laras Nyoto yang dimulai dengan tarian tradisional Wonosobo, yaitu Lengger Jangkrik Genggong serta senam Gowes Pesona Nusantara.
"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Kemenpora yang telah memberikan kesempatan bagi Kabupaten Wonosobo untuk menyelenggarakan Gowes Pesona Nusantara. Kami selaku pemerintah daerah Wonosobo menyambut gembira dan mendukung program ini karena memberikan manfaat dan motivasi bagi masyarakat Wonosobo untuk terus bergaya hidup sehat, serta membangun mentallitas generasi muda melalui bidang olahraga serta mendukung tujuan wisata di Wonosobo," kata Bupati Wonosobo, Eko Purnomo dalam sambutannya didepan para pegowes.
Dirinya menambahkan melalui program ini nantinya bisa berkolaborasi dengan rencana Kemenpora untuk menyelenggarakan Hari Bersepeda Nasional sebagai wujud keseriusan pemerintah pusat dalam memupuk nilai-nilai olahraga dalam bersepeda, yaitu ekonimis, kesehatan dan ramah lingkungan.
"Program ini mendukung kegiatan yang sudah dicanangkan pemerintah Kabupaten Wonosobo dan dilaksanakan oleh masyarakat, yaitu berolahraga dengan bersepeda. Tentunya wacana Hari Bersepeda Nasional akan menjadi momentum besar bagi perkembangan olahraga, khususnya sepeda, dengan tujuan mencapai aspek ekonomis, kesehatan dan ramah lingkungan," tutur Eko.
Tercatat, para pegowes dari tim Gowes Touring Pesona Nusantara ini sudah melakukan perjalanan dari titik 0 Sabang dan sudah menempuh jarak lebih dari 4750 km hingga ke Wonosobo, kemudian menempuh jarak 30 km untuk sampai ke Purworejo di mana selama perjalanan tersebut para pegowes membawa misi program Kemenpora melalui tajuk "Ayo Olahraga".
"Perhelatan Gowes Pesona Nusantara ini bagian penting dari program Kemenpora dalam payung "Ayo Olaraga" dimana perhelatan ini mengajak masyarakat diseluruh Indonesia untuk melakukan kegiatan berolahraga melalui sepeda, yang tidak hanya murah dari segi ekonomi namun juga dari sisi fisik membuat tubuh menjadi sehat dan bugar, yang nantinya akan memberikan dampak bagi generasi muda untuk menanamkan jiwa sportifitas," kata Asisten Deputi III Kemenpora Bidang Pengelolaan Pembinaan Sentra dan SKO, Teguh Raharjo.
Tim Gowes Touring Pesona Nusantara sendiri akan mengakhiri petualangannya di Magelang, tepatnya di kawasan Gunung Tidar pada 9 September mendatang yang bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional 2017, dimana rencananya akan diahadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Selain Gowes Pesona Nusantara, program "Ayo Olahraga" ini juga akan menyertakan Gala Desa dan Liga Sepak Bola Pelajar berjenjang sejak U-12, U-14 dan U-16. Semuanya akan berpadu pada Hari Olahraga Nasional tersebut.
"Masyarakat Wonosobo menyambut baik event dengan hadiri 2000 masyarakat. Gowes Pesona Nusantara ini untuk lebih meningkatkan kualitas berolahraga. Nantinya program "Ayo Olahraga" ini juga diselenggarakan Gala Desa, Liga Sepakbola Pelajar mulai dari U-12, U-14, U-16, Liga Mahasiswa, Liga Santri. Semuanya akan berakhir diperhelatan. Hari Olaharaga Nasional, tepatnya di Gunung Tidar, Magelang pada 9 September," pungkas Teguh.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa bersepeda merupakan gambaran kebersamaan dari anggota tubuh yang beragam bentuk, fungsi dan posisinya.
Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem.
"Bersepeda itu bergerak maju dalam keseimbangan. Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah," ungkap Presiden Joko Widodo.
"Bersepeda itu untuk semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban. Lagipula, bersepeda itu sehat, baik buat lingkungan sekitar karena bebas polusi. Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan," pungkasnya.(exe/ist)