Kamis, 03 Agustus 2017 16:20 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ribuan buruh Jakarta International Container Terminal (JICT) melakukan demonstrasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akibatnya unjuk rasa itu pelabuhan menjadi lumpuh.
Kejadian inipun telah terjadi, Rabu (2/8/2017) malam. Mereka kemudian menolak kerja membuat kerugian mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Dalam demo tersebut, para buruh duduk disekitaran halaman parkir kantor JICT. Menjelang pagi hari, Wakapolda Metro Jaya, Brigjend Suntana datang melakukan negosiasi. Mereka pun kemudian meminta agar para buruh kembali bekerja.
Sekjen SP JICT, Firmansyah mengungkapkan, tuntutan pekerja JICT berawal dari perpanjangan kontrak antara JICT dengan Hutchinson yang menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ilegal dan menyebabkan kerugian negara hingga Rp 4 triliun.
"Komponen dari perpanjangan kontrak itu ada uang sewa yang dibayarkan dan berdampak ke hak pekerja. Uang sewa ini yang kami pertanyakan, apa dasar hukumnya. Tidak ada dasar hukumnya, sudah dibukukan BPK ilegal," ujar Firmansyah, Kamis (3/8/2017).
Sementara dalam demo kali ini, antrean truk kontainer kemudian terlihat di sekitaran JICT dan Pintu 9 Terminal Tanjung Priok. Mereka enggan memasuki kawasan ini lantaran belum adanya kepastian dari pihak pengelolah kawasan.
Seorang Sopir truk ekspedisi, Udin (39) mengaku sudah mengantre sejak pukul 04.00 WIB. Hingga menjelang pukul 06.00 WIB dirinya masih terlihat mengantre memasuki kawasan pelabuhan. Hingga siang tadi sebelum aksi sterilisasi pelabuhan antrean beberapa truk masih terlihat di ruas Koja-Cilincing, Jakarta Utara. (ist)