Jumat, 28 Juli 2017 10:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba mengkhawatirkan melonjaknya harga garam di sejumlah daerah akan berimbas pada perekonomian Indonesia.
Pada kesempatan itu, Parlindungan menemui langsung dan sempat bertanya kepada penjual dan pembali di Pasar Bendungan Hilir. Dia melakukan itu guna mengecek keluhan masyarakat yang sangat keberatan melonjaknya harga garam beberapa hari ini.
“Saya pikir ini bisa menyebabkan inflasi pada perekonomian kita. Saya memahami masalah garam, dimana pemerintah harus serius menyikapinya,” ujar Parlindungan, Jumat (28/7/2017).
Ia mengatakan memang beberapa hari lalu ada penyetopan impor garam ke Indonesia. Sayangnya, pemerintah tidak membuat pemetaan dampak dari penyetopan garam ini. “Saya berfikir pemerintah harus membuat pemetaan dan perencanaan. Kalau di bidang pangan berhasil kenapa disektor garam justru sebaliknya,” jelas Parlindungan.
Senator asal Sumatera Utara itu juga memahami bahwa sektor garam ini banyak berasal dari pulau Jawa terutama Jawa Timur. Untuk itu, pemerintah harus bisa memikirkan kembali atau men-design kembali industri garam di Indonesia.
“Karena bagaimana pun garam sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga kebutuhan garam kita cukup besar maka berdampak pada perekonomian kita,” jelas dia.
Berdasarkan pantauan di Pasar Bendungan Hilir, memang kenaikan harga garam mencapai 50 persen-70 persen. “Ini baru contoh di Jakarta, bagaimana daerah lain karena Jakarta. Kami juga berharap pemerintah daerah harus memberikan masukan-masukan kepada pemerintah,” tutur Parlindungan.
Selain itu, Ketua Komite II DPD RI ini berharap pemerintah sudah memikirkan kenakan ini. “Pemerintah juga harus turun kelapangan untuk memonitor langsung harga garam,” ujarnya.
Kedepan, lanjut dia, Komite II akan mengadakan rapat koordinasi dengan kementerian terkait terkait permasalahan ini. Ini merupakan hal penting apalagi Indonesia sebentar lagi akan menyambut hari kemerdekan pada 17 Agustus maka sudah saatnya Indonesia swasembada pangan, garam, dll.
“Saya kira jika swasembada pangan benar-benar dilakukan. Maka 3 tahun kedepan akan tercapai terutama di sektor garam. Pasalnya Indonesia banyak pantai-pantai yang bisa menghasilkan garam untuk kebutuhan nasional,” kata Parlindungan