Senin, 03 Juli 2017 16:50 WIB

Pengunjung Keluhkan Maraknya PKL di Taman Kota Waduk Pluit

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hendrik Simorangkir
Maraknya PKL Liar di Taman Kota Waduk Pluit. (Foto: Ryan Suryadi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, kini menjadi destinasi tempat liburan bagi warga Penjaringan dan sekitarnya, terlebih masa liburan sekolah belum usai. 

Namun, Taman Kota Waduk Pluit kini menjadi lapak strategis bagi para pengusaha mainan, hingga pedagang kaki lima (PKL) liar. Walau nampak banyak PKL, di taman kota yang memiliki luas hingga 10 hektare tersebut, ramai disambangi pengunjung.

Terlihat di taman yang kini dilelola oleh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama PT Jakarta Propetindo (Jakpro), saat ini ramai pengunjung. Mereka datang kebanyakan untuk bermain bersama keluarga dan sekedar berolahraga di taman yang digagas mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjabat Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Kini, di taman tersebut tidak selayaknya tempat bermain atau untuk berolahraga. Di area-area taman terpantau banyak pengusaha mainan anak di lokasi bebas berdagang. 

Banyak pedagang menjajakan dagangannya mulai dari rumah mandi balon, motor mini elektrik, kereta dan sejumlah pedagang mainan marak di taman itu.

Tak hanya pedagang mainan, PKL liar seperti pedagang minuman ringan, gorengan, hingga makanan matang juga marak di taman yang kini nyaris terlihat tak hijau lagi lantaran ditutupi sampah plastik. 

"Memang ramai setiap hari di Taman Kota Waduk Pluit. Sore begini, tidak hanya warga tetapi PKL liar juga ramai. Pengunjung di sini juga sering saya lihat buang sampahnya disembarang tempat. Tidak menjaga kebersihan," papar Asiyah (39), pengunjung Taman Kota Waduk Pluit, Senin (3/7/2017).

Tidak jarang banyak pengunjung Taman Kota Waduk Pluit mengeluhkan hal tersebut. Tak hanya PKL, Asiyah menambahkan, mulai marak sampah makanan ringan jenis plastik di area-area rumput taman.

"Padahal ada papan pemberitahuan, agar bisa jaga kebersihan bersama-sama. Seharusnya, kalau Taman Kota-nya mau seperti taman di negara tetangga harus bersih, tidak ada sampah," ungkapnya. 

Keberadaan PKL juga dikeluhkan Hartono (40), selaku warga Penjaringan. Dia yang baru pertama kali mengunjungi Taman Waduk Pluit, mengaku kecewa lantaran dipenuhi PKL liar.

"Malah kebanyakan PKL-nya dibanding pengunjung. Memang PKL kelihatan bebas berdagang, soalnya petugas keamanan di sini juga membiarkan. Kalau  mau tamannya bagus dan bersih jangan berdagang di area Taman Kota Waduk Pluit," pungkas Hartono.


0 Komentar