Sabtu, 01 Juli 2017 15:53 WIB
KULON PROGO, Tigapilarnews.com - Dinas Perhubungan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat pucak arus balik Lebaran 2017 terjadi pada Jumat (30/6/2017) dengan volume kendaraan 50.477 unit baik menuju arah barat tujuan Jakarta dan arah timur tujuan Surabaya yang melintasi wilayah itu.
Koordinator Tim Monitoring Angkutan Lebaran 2017 Dinas Perhubungan Kulon Progo Muhammad Arif mengatakan arus balik pada tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibanding Lebaran 2016.
"Pada H+4 Lebaran 2017 jumlah kendaraan pada arus balik mencapai 50.477 unit, sedangkan pada 2016 sebanyak 38.519 kendaraan. Lonjakan arus balik ini sangat luar biasa," kata Arif, Sabtu (1/7/2017).
Ia mengatakan kendaraan yang lewat Kulon Progo pada Sabtu (1/7/2017) sampai 12.30 WIB tercatat 28.000 unit kendaraan yang didominasi kendaraan dari Jakarta atau kendaraan arah barat lebih banyak dibanding ke arah timur.
"Kami awalnya memprediksi puncak arus balik terjadi pada Sabtu, tapi ternyata terjadi pada Jumat (30/7/2017)," ujar Arif.
Ia mengklaim arus lalu lintas selama arus mudik dan arus balik yang melintasi wilayah ini sangat lancar. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara Dishub dan Polres Kulon Progo.
Arif mengakui rekayasa lalu lintas yang dilakukan Polres Kulon Progo di Patung Nyi Ageng Serang Karangnongko, Terminal Wates dan simpang tiga Ngeplang Sentolo membuat arus lalu lintas lancar, meski volume kendaraan sangat padat.
Namun demikian, ia mengakui kendaraan setelah simpang tiga Ngleplang sampai Klangon (Bantul) terjadi penumpukan karena kurangnya koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bantul.
"Secara keseluruhan rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan arus mudik di Kulon Progo sangat bagus. Hal yang menjadi catatan kami, penumpukan kendaraan di Jembatan Bantar hingga Klangon. Kami tidak bisa berbuat banyak karena sudah wilayah Kabupaten Bantul," kata Arif.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Maryanto mengatakan pihaknya melakukan berbagai rekayasa lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan dan penumpukan kendaraan.
Sebelumnya, di depan Terminal Wates, simpang Karangnongko, simpang tiga Ngeplang terjadi kemacetan, tapi tahun ini sudah tidak ada.
"Rekayasa lalu lintas ini mampu meminimalisir kecamatan dan antrean panjang kendaraan," imbuh AKP Maryanto.
sumber: antara