Sabtu, 01 Juli 2017 08:01 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengubah limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik untuk memperbaiki kesuburan lahan pertanian di daerah ini.
Sunarman, salah seorang PPL di Distrik Manokwari, mengemukakan bahwa sudah mengembangkan industri pupuk organik sejak beberapa tahun lalu, dan kini mampu memproduksi tiga ton pupuk organik per hari.
Dia menjelaskan, usaha tersebut bermula dari keresahan atas degradasi kualitas lahan pertanian di wilayah Masni.
Apalagi, menurut dia, produksi limbah dari perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut cukup besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Di sini sudah ada beberapa rumah pembuatan pupuk organik, salah satunya milik saya. Selama ini kami sudah melayani pesanan dari Teluk Bintuni dan Teluk Wondama, justru Manokwari sendiri yang kurang," katanya.
Dia menjelaskan, selain limbah sawit, maka pupuk organik dapat pula dibuat dengan memanfaatkan limbah somel, limbah sekam padi dan kotoran ternak. Seluruhnya dicampur dan diproses hingga siap digunakan sebagai pupuk.
Menurut dia, pupuk organik sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk memperbaiki struktur tanah.
"Terutama, di wilayah Kampung Sumber Boga Masni, kandungan kahat pada lahan pertanian padi di sini cukup tinggi. Karena itu, perlu pupuk organik supaya tanah subur kembali dan mampu meningkatkan produksi pertanian," ujarnya.
Pertanian padi Manokwari terpusat di wilayah Prafi, Masni dan Sidey.
Sunarman mengaku siap memasok kebutuhan pupuk bagi seluruh petani di daerah, apalagi usaha tersebut selaras dengan program cetak sawah yang dilaksanakan pemerintah pusat.
Ia menginginkan program tersebut meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi padi petani Manokwari.
"TNI hadir melalui program itu, bahkan TNI terlibat langsung mendampingi petani. Saya yakin jika semua pihak bersinergi dan mempertimbangkan kondisi, serta kebutuhan lahan, petani Manokwari akan sukses," katanya menambahkan.(exe/ist)