Rabu, 21 Juni 2017 16:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Maskapai Citilink menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memperkuat pencegahan penyalahgunaan narkoba guna menjamin aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, dunia penerbangan merupakan arena cukup rentan dengan penyalahgunaan narkoba.
"Kerja sama Citilink dengan BNN untuk meningkatkan kualitas penerbangan yang 'zero accident' (nirkecelakaan) dan untuk mendukung memberantas penyalahgunaan narkoba ini," ujar Juliandra, Rabu (21/6/2017).
Melalui kerja sama tersebut, Juliandra mengatakan pihaknya akan memastikan seluruh kru penerbangan bebas penyalahgunaan narkoba.
"Kita bersihkan dulu di dalamnya, setelah itu kita juga bantu untuk menyebarluaskan informasi mengenai dampak-dampak penyalahgunaan narkoba," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, para petugas "front liner" juga dilatih untuk mengenali orang-orang yang diduga mengonsumsi zak adiktif.
"Selama ini yang kita kenali bagasinya dan orangnya pun harus apakah dalam kondisi sehat atau tengah mengonsumsi narkoba," katanya.
Bentuk kerja sama tersebut, di antaranya sosialisasi, dengan menyebarluaskan informasi di bidang Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada seluruh karyawan Citilink Indonesia.
Kemudian, edukasi dengan memberikan informasi terhadap masyarakat luas melalui media majalan tersedia di dalam pesawat (Inflight magazine) Citilink Indonesia.
Pengecekan (random check), dengan melakukan tes urin rutin secara acak terhadap karyawan Citilink baik pilot, awak kabin ataupun pegawai darat.
Kemudian, koordinasi, melakukan koordinasi dengan BNN terkait dengan peredaran narkoba melalui jalur transportasi udara. Selain itu, juga melakukan kerja sama transportasi kepada segenap petugas berwenang dari BNN (corporate rate).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan saat ini ancaman peredaran narkoba semakin berkembang, tidak terkecuali melalui moda udara.
"Meskipun paling banyak melalui laut, tapi kita juga antiispasi dari seluruh pintu masuk, darat dab udara, kita sudah belajar dari pengalaman yangu dan jangan sampai terjadi lagi di masa yang akan datang," tuturnya.
Ia juga mengapresiasi kesediaa Citilink untuk mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba ke masyarakat secara luas.
Narkotika merupakan musuh bersama bangsa dan negara serta situasi terkini yang menjadikan status Indonesia sebagai "Darurat Narkoba" membutuhkan kerja sama yang kuat dari seluruh komponen masyarakat untuk mencegah meluasnya penyalahgunaan narkoba.
Situasi ini semakin memprihatinkan jika melihat jumlah pengguna narkotika yang telah mencapai lebih dari empat juta orang di Indonesia dan dikhawatirkan akan terus bertambah mengingat terjadi peningkatan dalam jenis narkoba yang naik sekitar 44 jenis dan terus bertambah setiap waktu.