Selasa, 20 Juni 2017 16:59 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyarankan kepada pemudik untuk membawa bekal makanan dan minuman yang lebih dari cukup untuk mengantisipasi kemacetan.
"Bila melihat kejadian tahun lalu, siapkan makanan dan minuman untuk berbuka puasa yang lebih dari cukup. Saya pikir itu yang paling realistis," kata Tulus di Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Tulus mengatakan bekal makanan dan minuman yang lebih dari cukup itu untuk mengantisipasi kemacetan panjang di jalan saat mudik. Tahun sebelumnya, terjadi kemacetan parah di jalan tol sebelum pintu keluar di Brebes.
Tulus khawatir bila pemudik hanya membawa bekal secukupnya, mereka akan kehabisan makanan dan minuman saat terjadi kemacetan yang mengunci mereka sehingga tidak bisa ke mana-mana seperti terjadi tahun sebelumnya.
"Selain itu, tentu juga harus mengecek kelaikan kendaraan. Bawa kendaraan ke bengkel terlebih dahulu untuk mengecek kelaikannya. Jangan lupa membawa kotak pertolongan pertama pada kecelakaan atau obat-obatan ringan lainnya," tuturnya.
Tidak kalah penting, Tulus mengingatkan pemudik yang sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk membawa kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Bila saat di daerah perlu berobat, kartu BPJS Kesehatan masih bisa digunakan," ujarnya.
Bila persiapan sebelum berangkat sudah dilakukan, yang perlu dilakukan kemudian adalah bersikap waspada dan hati-hati saat mengemudi. Hindari menggunakan telepon seluler saat mengemudi.
"Bila harus mengangkat telepon atau menjawab pesan, menepi lebih dulu atau minta tolong anggota keluarganya yang tidak sedang menyetir," katanya.
Tulus juga meminta pemerintah untuk mengantisipasi kemungkinan pemudik kehabisan bekal saat terjebak kemacetan dengan menyiapkan petugas-petugas bersepeda motor untuk memasok air minum.
"Perlu diantisipasi juga pemudik kehabisan bahan bakar saat terjebak di kemacetan. Pertamina sudah menyiapkan Pertamax dalam kemasan, meskipun sebenarnya hanya boleh diisikan ke kendaraan di SPBU, bukan dibawa pulang," tuturnya.